Setiap bulan Agustus, Festival Tari Awa diadakan di prefektur Tokushima, Jepang. Festival musim panas yang populer ini biasanya diadakan pada tanggal 1-15 Agustus. Beberapa titik di Negeri Sakura akan dipenuhi sekitar satu juta penonton dan seratus ribu penari yang turut ambil bagian di dalamnya. Awalnya Festival Tari Awa hanya menjadi tontonan tanpa melibatkan penonton. Tapi, seiring berjalannya waktu para pengunjung baik wisatawan lokal maupun mancanegara kerap ambil bagian dalam tarian yang satu ini.
Diselenggarakan sejak 400 tahun yang lalu, festival tersebut juga merupakan salah satu dari tiga matsuri (perayaan) terbesar di sana. Banyak versi menceritakan tentang asal mula terciptanya tarian Awa yang sering dikatakan berasal dari gerakan tari disertai pengucapan doa agama Buddha. Penjelasan lain mengatakan bahwa penguasa Kastil Tokushima yang bernama Hachisuka Iemasa memerintahkan penduduk untuk menari beramairamai setelah istana selesai dibangun. Menurut cerita lainnya, tari Awa mulai ditarikan sejak Tokushima dijadikan wilayah administrasi (han) tersendiri.
Dilaksanakan secara beramai-ramai, festival ini berlangsung sebagai bentuk penyambutan perayaan Obon. Para peserta Awa menari dalam kelompok-kelompok yang disebut dengan ‘ren’. Satu kelompok bisa terdiri dari puluhan orang. Prefektur Tokushima sendiri memiliki lebih dari 1000 ren tari Awa, 350 kelompok di antaranya dikelola perusahaan atau pengusaha. Selain itu, di Tokushima terdapat kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan orangorang yang memiliki minat tinggi di dunia tari, klub ekstrakurikuler mahasiswa, atau grup tari disponsori.
