Tampilkan di aplikasi

Buku Adab hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Antologi Cerpen Bus Neraka

1 Pembaca
Rp 60.000 17%
Rp 50.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 150.000 13%
Rp 43.333 /orang
Rp 130.000

5 Pembaca
Rp 250.000 20%
Rp 40.000 /orang
Rp 200.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Membaca cerpen karya Riko Safardi seolah-olah membaca diri sendiri. Hal ini disebabkan karena persoalan yang dibahas dalam setiap cerpen dalam buku antologi ini, merupakan persoalan yang dekat dengan keseharian kita, pun latar tempat, perilaku tokoh, dan gaya penceritaannya. Secara umum, cerpen yang dimuat dalam buku antologi ini bercerita tentang tradisi serta kultur orang Minangkabau. Sebagai contoh, cerpen yang berjudul “Rawang Tangkuluak” yang menceritakan tentang kebiasaan dan tingkah laku orang-orang di Sumatera Barat.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Riko Safardi

Penerbit: Adab
ISBN: 9786236872857
Terbit: Februari 2021 , 128 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Membaca cerpen karya Riko Safardi seolah-olah membaca diri sendiri. Hal ini disebabkan karena persoalan yang dibahas dalam setiap cerpen dalam buku antologi ini, merupakan persoalan yang dekat dengan keseharian kita, pun latar tempat, perilaku tokoh, dan gaya penceritaannya. Secara umum, cerpen yang dimuat dalam buku antologi ini bercerita tentang tradisi serta kultur orang Minangkabau. Sebagai contoh, cerpen yang berjudul “Rawang Tangkuluak” yang menceritakan tentang kebiasaan dan tingkah laku orang-orang di Sumatera Barat.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Membaca cerpen karya Riko Safardi seolah-olah membaca diri sendiri. Hal ini disebabkan karena persoalan yang dibahas dalam setiap cerpen dalam buku antologi ini, merupakan persoalan yang dekat dengan keseharian kita, pun latar tempat, perilaku tokoh, dan gaya penceritaannya.

Secara umum, cerpen yang dimuat dalam buku antologi ini bercerita tentang tradisi serta kultur orang Minangkabau. Sebagai contoh, cerpen yang berjudul “Rawang Tangkuluak” yang menceritakan tentang kebiasaan dan tingkah laku orang-orang di Sumatera Barat.

Selain berbicara tentang tradisi, kebanyakan cerpen dalam buku antologi ini juga sarat akan unsur sindirin. “Basitengkang” misalnya, cerpen ini merupakan sindiran bagi masyarakat yang kini tengah dininabobokkan dengan kehidupan serba moderen sehingga mereka lupa akan akhirat. Bahkan mereka tidak tahu tata cara menyolatkan jenazah ibunya sendiri.

Kritik sosial serta sindiran tajam, juga tampak dalam cerpen lainnya seperti cerpen “Bus Neraka” yang merupakan judul dari buku antologi cerpen ini. Kritikan itu terasa sangat pas mengingat seperti itulah gambaran anak muda zaman sekarang.

Anak-anak muda yang terlahir di era industri 4.0 begitu asyik dengan diri mereka sendiri. Mereka begitu menikmati hidup dengan gawai yang serba canggih, sehingga tidak sedikit hari ini anak muda yang menjadi youtuber, vloger, atau pemain tik tok yang menghabiskan waktunya dengan angan-angan sehingga melupakan orang-orang terdekat mereka demi memuja orangorang yang jauh tak terjangkau. Mereka dimabuk keinginan untuk jadi kaya mendadak dan menafikan kemiskinan yang mereka punya.

Sekumpulan cerpen karya Riko ini sangat layak untuk dibaca. Banyak hal menarik dan unik yang kita jumpai pada setiap kisahnya. Selain itu, membaca cerpen dalam buku ini akan memperkaya rasa dan paresa terhadap sesama, mengasah rasa peduli, dan saling mengasihi.

Penulis

Riko Safardi - Ia dilahirkan di Payakumbuh, Suma- tera Barat pada 11 September 1988. Ketertarikannya terhadap dunia kepenu lisan dimulai setelah mengikuti kegiatan pelatihan penulis pemula yang diadakan Balai Bahasa Sumatera Barat di penghujung tahun 2007. Kemudian ia mulai menulis cerpen tahun 2008 saat masih kuliah di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang.

Sehari-hari ia aktif sebagai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di MTsN 1 Lima Puluh Kota. Selain mengajar, ia juga aktif dalam berbagai bidang seni pertunjukan seperti musikalisasi puisi dan musik tradisional Minangkabau.

Prestasi yang pernah ia torehkan di antaranya menjuarai lom ba menulis puisi yang diadakan Universitas Negeri padang dalam rangka hari pendidikan, pada bulan Mei 2009. Menjadi perwakilan lomba baca puisi tingkat nasional mahasiswa dalam ajang Peksiminas di Pontianak Kalimantan Barat tahun 2009. Selain itu ia juga pernah mengisi acara musikalisasi puisi di TVRI Sumbar.

Daftar Isi

Sampul
Prakata
Halaman Persembahan
Daftar Isi
Rawang Tangkuluak
Perempuan Gaek Tukang Urut
Jagonya Si Kiran
Tungku Tigo Sajarangan Nan Terbakar
Basitengkang
Bus Neraka
Layang Layang Presiden
Amad Bin Sandal
Berburu Kursi
Orang Waras Tapi Gila
Profil Penulis