Ikhtisar
“Dunia kita dan 'mereka' selalu berdampingan. Dapat terhubung, dapat berbenturan, Tetapi kadang para manusia manusia yang ingin mencampuri dunia ‘mereka’ yang kadang kala membuat ‘meraka’ muak terhadap manusia itu sendiri. bagi 'mereka' sebenarnya yang lebih menyeramkan itu bukan 'mereka' tapi para manusia yang masih hidup dan memiliki pemikiran yang menyeramkan itu sendiri.”
Novel ini merupakan langkah awal dari siswa SMAN 9 Jakarta untuk menorehkan kreativitasnya dalam menulis. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi siswa untuk dapat menciptakan karya yang jauh lebih kreatif dan luar biasa.
Pendahuluan / Prolog
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga novel ini dapat terselesaikan dengan baik. Novel yang berisi cerita sejarah penulisnya ini merupakan tugas akhir pada mata pelajaran bahasa Indonesia, pada materi “Menikmati Cerita Sejarah”.
Tak lupa ucapan terima kasih kepada berbagai pihak. Rasa terima kasih kepada semua penulis yang telah menyelesaikan ceritanya dengan sangat baik dan kerja sama dari pimpinan produksi dan editor di kelas yang berkontribusi luar biasa selama penyusunan kumpulan kisah horor ini. Saya meyakini bahwa di dalam setiap kehidupan manusia pasti memiliki sejarah yang mampu dikisahkan dan sebaik-baiknya kisah adalah yang mampu menginspirasi orang lain.
Novel ini merupakan langkah awal dari siswa SMAN 9 Jakarta untuk menorehkan kreativitasnya dalam menulis. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi siswa untuk dapat menciptakan karya yang jauh lebih kreatif dan luar biasa.
Jakarta, 30 Oktober 2022
Guru Bahasa Indonesia
Rifni Merosa, M.Pd.
Daftar Isi
Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Mimpi
Keras Kepala Berujung Petaka di Pojok Malam Tahun 2013
Tidur di Waktu yang Salah
Melihat Bayangan Aneh
Aku dan Penjagaku
Kisah Ku
Stasiun Bogor
Pengintai dari Sekolah
Pria di Kamar Atas
Menginap di Rumah Bude Berujung Diganggu Makhluk Astral
Satu Malam di Karetan
Salah Jalan
Penunggu Merasa Terganggu
Study Tour Petaka
Rumah Berhantu
Curug Misteri
Berita Kehilangan
Di Gemerlapnya Malam Menjelang Subuh
Mbak Kunti yang Usil
Sajen
Kisah Merah di Rumah Bercat Putih
Pocong
Jurit Malam
Malam yang Tak Pernah Ku Lupa
Ketukan Pintu Jam 3 Pagi
Bertemu Tanpa Di Undang
Jalan ke Bandung dan ke Lembang
Wanita Tumbang Belian
Penghuni Baru Parkiran Mobil
Kejadian di Villa Pegalengan
Rumah Nenek
Cerita Gunung Gede
Rumah Kampungku
Kolam Renang Terbengkalai di Bandung
Tragedi Pindah Rumah
Benci Membawa Petaka
Manusia Indihom
Kutipan
halaman 2
Kringgg Kringgg”, bel pulang sekolah sudah berbunyi. Bayu Prakoso bersiap- siap untuk pulang dari sekolahnya. Ia bersekolah di SMA Maju Makmur di mana letaknya berada di tengah hutan pohon jati. Rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolah sehingga ia selalu menggunakan sepeda untuk bersekolah.
Setelah bel pulang sekolah tadi, Bayu langsung bergegas ke parkiran sekolah untuk mengambil sepedanya. Setelah mengambil sepeda kesayangannya itu, Bayu selalu menyempatkan untuk jajan siomay langganannya. Ketika ia sedang mengantri untuk membeli siomay, abang yang berjualan siomay sedang berbicara dengan salah satu siswi yang sedang membeli siomay juga. “Bang, emang benar kalo di sekitar hutan ini banyak penunggunya?”, ujar sang siswi. “Wah abang kurang tau neng tapi abang pernah dengar ada tragedi di hutan ini yang menewaskan seorang anak kecil terus arwahnya itu kayak gentayangan gitu neng.”. Mendengar hal itu, Bayu pun langsung bingung dengan hal itu karena dia tidak pernah sekalipun mendegar isu tersebut. Setelah siswi itu membeli siomay, Bayu pun dilayani oleh abang siomaynya lalu dia bergegas