Tampilkan di aplikasi

Buku Adab hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Momen

Perjuangan Seseorang Anak Yatim Dalam Meraih Cita-Citanya

1 Pembaca
Rp 65.000 15%
Rp 55.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 165.000 13%
Rp 47.667 /orang
Rp 143.000

5 Pembaca
Rp 275.000 20%
Rp 44.000 /orang
Rp 220.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Hey, sebelum aku bercerita tentang kisahku, perkenalkan namaku Nichly Kristiani Hura. Keluargaku biasa memanggil aku Nily, tapi sejak aku masuk SMP, temantemanku memanggil aku Nichly, lebih keren gitu...hehehe… Aku anak bungsu dari 3 bersaudara. Anak pertama bernama Yoda, anak ke dua Bella dan terakhir aku. Bang Yoda sedang kuliah di Medan sedangkan Kak Bella SMA di Gunung Sitoli dan aku sendiri masih SD di kampung. Jarak usiaku dengan Kak Bella sangat jauh, sekitar 6 tahun. Kata ibuku, aku terlahir di dunia tidak begitu diha rap kan, karena ibuku sudah memakai KB setelah Kak Bella lahir. Intinya aku terlahir di dunia karena ibuku gagal KB dan selebihnya karena kehendak Tuhan.

Hehehe…

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Hidayati Hura

Penerbit: Adab
ISBN: 9786236233030
Terbit: April 2021 , 172 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Hey, sebelum aku bercerita tentang kisahku, perkenalkan namaku Nichly Kristiani Hura. Keluargaku biasa memanggil aku Nily, tapi sejak aku masuk SMP, temantemanku memanggil aku Nichly, lebih keren gitu...hehehe… Aku anak bungsu dari 3 bersaudara. Anak pertama bernama Yoda, anak ke dua Bella dan terakhir aku. Bang Yoda sedang kuliah di Medan sedangkan Kak Bella SMA di Gunung Sitoli dan aku sendiri masih SD di kampung. Jarak usiaku dengan Kak Bella sangat jauh, sekitar 6 tahun. Kata ibuku, aku terlahir di dunia tidak begitu diha rap kan, karena ibuku sudah memakai KB setelah Kak Bella lahir. Intinya aku terlahir di dunia karena ibuku gagal KB dan selebihnya karena kehendak Tuhan.

Hehehe…

Pendahuluan / Prolog

Keceriaan telah Hilang
Pulang sekolah, aku kaget melihat kosku telah terbuka, ternyata ibuku sudah datang, ibu punya kunci seraf. Sebelum aku menanyakan banyak hal, ibuku memberitahukan kalau ayah masuk rumah sakit. Sekucur tubuhku lemas mendengar ayah sakit, sedih pasti ada.

Ayah terpaksa berobat di rumah sakit umum Gunungsitoli karena puskesmas di kampung tidak sanggup menanganinya dengan peralatan yang minim. Ayah mengalami komplikasi dibagian jantung, hati dan paruparu.

Ayah perokok berat dalam sehari dia bisa menghisap sebanyak 3 bungkus. Bahkan kata ibu, dulu semasa mudanya ayah peminum berat namun sudah berhenti karena ayah menderita penyakit parah. Tapi walaupun ayah peminum berat, ayah tidak pernah memukul ibu, tidak seperti peminumpeminum lainnya yang suka memukul anak dan istrinya serta berteriakteriak.

Kata ibu, jika ayah mabuk, ibu tidak mengganggunya bahkan membiarkan ayah muntah begitu saja tanpa dibantu. Setelah sadar, ibu akan mengejek dan menertawakan ayah “ayah pikir ibu akan membantu ayah jika muntah? Tidak! Rasakan sendiri, karena itu adalah keinginanmu.” Itulah katakata ibu ketika ayah sudah sadar dan keadaan sudah normal.

Daftar Isi

Cover
Daftar Isi
Bagian 1: Keceriaan Dimasa Kecilku
Bab 2: Keceriaan telah Hilang
Bagian 3: Dapat Ganjaran
Bagian 4: Dia Sahabatku
Bagian 5: Masa Itu Berakhir
Bagian 6: Ketika Tidak Ada yang Peduli
Bagian 7: Tuhan, Cabut Nyawaku Sekarang!
Bagian 8: Dunia Baruku
Bagian 9: Malaikat yang Dikirim Tuhan
Bagian 10: Aku Telah Menemukannya
Bagian 11: Berlibur di Kampung
Bagian 12: Makna dibalik Pertemuan
Bagian 13: Andaikan Aku Masih Punya Sedikit Waktu
Profil Penulis