Tampilkan di aplikasi

Sawit, si "Bos" di kebun sawit

Majalah Agrina - Edisi 273
23 Februari 2018

Majalah Agrina - Edisi 273

Dalam rangka mendukung peningkatan populasi sapi potong nasional, pemerintah berinisiatif mengintegrasikan usaha perkebunan kelapa sawit dengan budidaya sapi potong.

Agrina
Kementerian Perdagangan mencatat pada 2016 jumlah penduduk Indonesia sekitar 258,5 juta jiwa dengan rata-rata konsumsi daging sekitar 2,61 kg/kapita/tahun. Seiring kenaikan pendapatan, angka ini dipercaya juga akan naik.

Rochadi Tawaf, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) menyebut, peningkatan konsumsi daging sapi yang berkisar 8%-10%/tahun belum dapat diimbangi oleh laju peningkatan populasi sapi dan kerbau di dalam negeri.

Untuk memenuhi konsumsi tersebut, Indonesia membutuhkan 3,96 juta ekor sapi potong atau setara dengan 674,695 ton daging ruminansia bergenus Bos ini. “Ketersediaan daging lokal untuk konsumsi masyarakat hanya 2,6 juta ekor.

Ada gap (kesenjangan) antara ketersediaan dan permintaan sebesar 1,36 juta ekor atau setara 231,2 ribu ton daging sapi,” ujar Dosen dan Peneliti Universitas Padjadjaran (Unpad) ini ketika tampil dalam Seminar Nasional AGRINA Agribusiness Outlook 2017 di Jakarta, 15 Desember lalu.

Berupaya untuk meningkatkan populasi, pemerintah antara lain menargetkan penambahan indukan sapi potong sebanyak 200 ribu ekor pada 2017 melalui program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus SIWAB). Nasrullah, Direktur Pakan Ternak, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian mengakui, masih ada kendala dalam pelaksanaannya.

“Salah satu kendalanya itu ketersediaan pakan dan lahan,” ungkap Nasrullah me wakili Kementan di diskusi terbatas “Si nergi dan Sinkronisasi Program Kegiatan Integrasi Sawit-Sapi dalam Mendukung Peningkatan Populasi Ternak Sapi Potong Nasional” yang diselenggarakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, pertengahan Desember 2016.
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI