Tampilkan di aplikasi

Buku Ananta Vidya hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Pada Batas Langit

1 Pembaca
Rp 117.800 19%
Rp 95.455

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 286.365 13%
Rp 82.728 /orang
Rp 248.183

5 Pembaca
Rp 477.275 20%
Rp 76.364 /orang
Rp 381.820

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Kinara Larasati dilahirkan kembar, sebagai anak orang jawa yang masih mempercayai hal-hal yang bersifat turun temurun, maka salah satu anak harus dipisah dari orang tuanya. Bukan hanya karena terlahir kembar, namun karena ibu kandungnya menganggap hari dan tanggal lahir anak mereka akan membawa petaka bagi keluarga maka, Kinara Larasatilah yang harus dikorbankan, di jauhkan dari ibu kandung yang tidak menghendaki dirinya. Bagaimana kisah Kinara Larasati, yang biasa di panggil dengan “Nara” menjalani kehidupannya? Apa yang di alaminya? Selamat membaca, semoga menjadikan kita orang tua yang bijaksana, anak yang berbakti dan umat yang ikhlas menerima takdir Illahi.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Marjiyanti Djoyo Utomo

Penerbit: Ananta Vidya
ISBN: 9786235634609
Terbit: Juni 2022 , 337 Halaman










Ikhtisar

Kinara Larasati dilahirkan kembar, sebagai anak orang jawa yang masih mempercayai hal-hal yang bersifat turun temurun, maka salah satu anak harus dipisah dari orang tuanya. Bukan hanya karena terlahir kembar, namun karena ibu kandungnya menganggap hari dan tanggal lahir anak mereka akan membawa petaka bagi keluarga maka, Kinara Larasatilah yang harus dikorbankan, di jauhkan dari ibu kandung yang tidak menghendaki dirinya. Bagaimana kisah Kinara Larasati, yang biasa di panggil dengan “Nara” menjalani kehidupannya? Apa yang di alaminya? Selamat membaca, semoga menjadikan kita orang tua yang bijaksana, anak yang berbakti dan umat yang ikhlas menerima takdir Illahi.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Terima kasih untuk Yang Paling Maha, Allah Swt, atas semua anugerah yang Ia beri setiap detik waktu dan memberikan jawaban yang tepat dari setiap tanya tentang takdir, memberikan jawab agar suka dan duka bisa datang tepat sesuai dengan gilirannya.

Terima kasih untuk orang paling berperan menjadikan diriku seperti sekarang ini, kedua orang tuaku (almarhum dan almarhumah), bapak dan simbok, atas segala nasehat dan teguran, serta ratusan ribu doa yang kalian kirimkan tak kenal lelah ke langit ke tujuh, saat masih bersama.

Terima kasih untuk yang paling aku sayangi dan membanggakan sebagai seorang perempuan yang dipanggil dengan sebutan “ibu”, yaitu ketiga anakku, Angga, Arya, dan Naswa, atas semangat yang selalu membakar jiwa kepenulisanku.

Terima kasih untuk yang paling menyenangkan, sahabat-sahabatku, tidak bisa aku sebutkan satu persatu, semoga kita akan menjadi teman dalam suka dan duka hingga menua bersama.

Terima kasih untuk siapa pun yang telah dan akan membaca tulisanku, baik yang suka maupun yang kurang suka. Apresiasi dari kalian adalah pemantik api yang mendorongku untuk takut berhenti menulis. Doakan agar aku bisa terus merangkai aksara ke dalam kata-kata berlanjut ke kalimat menjadikan sebuah cerita.

Dan yang terakhir, untuk seseorang yang telah berpulang di keabadian namun semangatnya selalu menyala dan membangkitkan imajinasi dalam diriku untuk menulis berbagai hal tentang dirimu. Terima kasih untuk kamu, untuk semua hal, setiap sedih dan semua bahagia, tetaplah jadi inspirasiku hingga aku tak punya umur lagi dalam berkarya.

Salam: Marjiyanti Djoyo utomo

Penulis

Marjiyanti Djoyo Utomo - Menulis, bagi seorang Marjiyanti Djoyo Utomo adalah obsesi yang terpendam, menjadi mimpi panjang tak berujung, menghantui setiap bagian dari malam-malam penuh angan. Tak bertuan, tanpa ibu-bapa, menulis melesatkan asa dan harapan untuk mengurai kepedihan, luka dan air mata, menemukan muara kala jalan tanpa sengaja terbuka, tanpa batas, tanpa penghalang

Daftar Isi

Sampul
Hak Cipta
Ucapan Terima Kasih
Daftar Isi
Sepotong Mimpi
Ijinkan Aku Bertanya
Penggalan Kasih yang Hilang
Luka yang Masih Perih
Pilihan yang Bukan Pilihan
Penolakan Itu Melukaiku
Pergi untukmu Kembali
Kepingan Masa Lalu
Luka yang Sama Kisah yang Berbeda
Bayang-Bayang kelam
Maka, Waktu pun Bertindak.
Di Batas Langit Kau Bawa Aku Menepi
Di Sini Kita Menua Bersama
Sampul Belakang