Tampilkan di aplikasi

Industrialisasi ikan hias menuju kedaulatan, keberlanjutan & kesejahteraan

Majalah Apki - Edisi 18
8 Agustus 2016

Majalah Apki - Edisi 18

Pembangunan kelautan dan perikanan lima tahun kedepan diarahkan untuk mewujudkan tiga pilar yang saling terintegrasi.

Apki
Yakni kedaulatan (sovereignty), keberlanjutan (sustainability), dan kemakmuran (prosperity). Salah satu sumberdaya perikanan yang memiliki prospek pengembangan untuk mewujudkan kemakmuran rakyat melalui pengelolaan yang berkelanjutan adalah ikan hias. Dari segi kedaulatan, ikan hias merupakan entitas nasional dan kebanggaan bangsa.

Indonesia merupakan negara dengan potensi sumberdaya ikan hias yang cukup besar dengan tingkat keanekaragaman dan endemisitas yang tinggi dan unik sehingga Indonesia dijuluki sebagai “Home of Hundreds Exotic Ornamental Fish” dan “The Seven Mega Diversity Countries”.

Indonesia memiliki 400 jenis atau spesies ikan hias dari 1.100 spesies ikan hias air tawar yang ada di dunia (Kottelat et al, 1993) dan 650 spesies ikan hias air laut. Sedangkan potensi ikan hias di beberapa negara lain adalah Srilanka (165 spesies), Ethiopia (112 spesies), Philipina (109 spesies), Kenya (96 spesies), Hawaii (60 spesies), Puerto Rico (49 spesies) dan Singapura (32 spesies) (sumber: BPEN, 2006). Dari sisi suplai (supply side), trend produksi ikan hias Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Volume produksi ikan hias selama periode 2010-2013 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 18,9% per tahun yaitu sebanyak 650 juta ekor pada tahun 2010 dan mencapai 1,137 miliar ekor ikan hias pada tahun 2013. Wilayah produksi ikan hias Indonesia tersebar di 20 Provinsi di seluruh Indonesia, dengan sentra budidaya ikan hias terbesar terdapat di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Provinsi D.I. Yogyakarta.
Majalah Apki di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI