Tampilkan di aplikasi

Hawa nafsu berkedok ilmu

Majalah Arrisalah - Edisi 219
30 Desember 2019

Majalah Arrisalah - Edisi 219

FIKRAH

Arrisalah
“Allah menciptakan malaikat dengan menyertakan akal tanpa hawa nafsu. Dan menciptakan binatang dengan menyertakan hawa nafsu tanpa akal. Sedangkan Allah menciptakan manusia dengan menyertakan akal dan hawa nafsu sekaligus.

Maka barangsiapa yang ilmunya menguasai hawa nafsu maka dia lebih baik dari malaikat dan barangsiapa hawa nafsunya mengalahkan ilmunya maka dia lebih buruk dari binatang.” Demikian Malik bin Dinar rahimahullah mendudukkan manusia berdasarkan ilmu dan hawa nafsu.

Jika malaikat senantiasa taat, itu karena mereka diciptakan tanpa disertai hawa nafsu yang menentangnya, tetapi manusia yang dititahkan disertai hawa nafsu lalu dia mampu menundukkan nafsu dengan ilmunya, maka dia manusia istimewa.

Demikian pula halnya, menjadi kewajaran jika binatang hanya makan dan menuruti syahwatnya, karena memang mereka diciptakan tanpa diberi akal. Tetapi manusia yang diberi akal lalu hanya memperturutkan hawa nafsunya maka binatang lebih baik darinya.

Allah berfirman: “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayatayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.” (QS Al-A’raf 179).
Majalah Arrisalah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI