Tampilkan di aplikasi

Teladan terbaik sepanjang masa

Majalah Arrisalah - Edisi 219
30 Desember 2019

Majalah Arrisalah - Edisi 219

HIMMAH ALIYAH

Arrisalah
Setelah Rasulullah dan para sahabatnya hijrah dari Mekkah ke Madinah, tak seorangpun dari sahabat Rasulullah yang tertinggal di Mekkah kecuali beberapa sahabat yang mendapat udzur, baik itu karena sakit atau sudah tua.

Diantara mereka yang udzur ada seorang sahabat yang sudah tua umurnya, namanya Jundub bin Dhamrah al-Junda’i al-Laitsi al-Kinani, nama aslinya para ulama berbeda pendapat, ada yang mengatakan Jundub bin Dhamrah, Junda’ bin Dhamrah, Dhamrah bin al-Aish dan Dhamrah bin Junda’.

Jundub adalah salah satu dari sekian banyak sahabat yang menyambut seruan risalah yang dibawa Rasulullah. Hingga ketika dakwah Rasulullah di Makkah sudah sampai pada titik kritis dan tidak bisa dipertahankan lagi akibat tekanan dan intimidasi kafir Quraisy, turunlah perintah hijrah.

Sebenarnya, sahabat Rasul ini sangat ingin membersamai Rasulullah hijrah ke Madinah, tapi apalah daya, beliau sudah renta dan sakit-sakitan hingga untuk sementara waktu beliau harus rela tetap tinggal di Mekkah. Hari demi hari di Mekkah beliau jalani.

Namun hidup di tengah-tengah orang-orang Musyrikin membuat hati dan perasaannya gundah. Suatu hari saat kegundahan itu sampai pada puncaknya. Beliau bersumpah akan menyusul Rasul hijrah, “Demi Allah, aku punya harta yang cukup untuk sampai Madinah, bahkan lebih jauh dari itu, dan aku punya orang yang bisa menunjukkan jalanku” katanya. Tak ada siapapun yang bisa menghalangi tekad Jundub.
Majalah Arrisalah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI