Tampilkan di aplikasi

Tauhidkan Rabbmu, bakti pada orangtuamu

Majalah Arrisalah - Edisi 227
29 Juni 2020

Majalah Arrisalah - Edisi 227

Aqidah

Arrisalah
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab berkata, firman Allah Ta’ala, “Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia. Dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.

Jika salah seorang dari keduanya, atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra: 23)

Syaikh Muhamma bin Abdul Wahab menyebutkan dalil dalil Al-Qur’an yang menjelaskan tentang makna tauhid yang dimaksudkan sebagai inti pembahasan dalam kitab ini; bahwa tauhid tidak semata bermakna ibadah kepada Allah, akan tetapi juga bermakna meninggalkan dan menjauhi segala macam bentuk ibadah kepada selain Allah.

Beliau hendak menegaskan kembali seseorang disebut bertauhid tidak semata dengan dia beribadah kepada Allah, akan tetapi di sisi lain ia juga harus mengingkari dan meninggalkan segala bentuk ritus ibadah kepada selain Allah.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah berkata, “Penegesaian (penafian) semata bukanlah tauhid demikian sebaliknya penetapan tanpa penafian bukanlah tauhid. Sehingga tauhid tidak disebut tauhid kecuali mengandung penafian dan penafian sekaligus. Inilah hakikat tauhid.

Qadha dalam ayat di atas sebagaimana yang diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab dan Ibnu Mas’ud bermakna washa (mewasiatkan) artinya Allah telah mewasiatkan agar kamu tidak beribadah kecuali kepadaNya. Sementara Ibnu Abbas menyatakan qadha maknanya adalah amara memerintahkan.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI