Semakin dramatis ketika ternyata balap masih menyisakan satu putaran akibat belum mencapai 24 jam. Engel pun memacu habis-habisan AMG GT3- nya, berhasil mengambil ali pimpinan di tikungan ke-8 dengan manuver agresif yang nyaris memaksa Hohenadel keluar trek. Engel berhasil melintasi finish pertama hanya berselisih 5,7 detik. Tidak hanya finish 1 – 2, keberhasilan HARIBO Racing Team dan mobil kedua Team Black Falcon melintasi garis finish selanjutnya menjadikan AMG GT3 menguasai empat posisi teratas. Mercedes masih menguasai 10 besar dengan finish ke-6.
Prestasi terbaik non Mercedes diraih ROWE Racing dengan BMW M6 GT3 di posisi ke-5. Sementara Bentley hanya finish ketujuh, Audi ke-8, Porsche ke-10 dan Nissan ke-11. Hingga posisi ke-19 masih dikuasai oleh mesin-mesin GT3. Predikat non GT3 terbaik pun jatuh ke tangan Frikadelli Racing Team. Mengandalkan Porsche 991 GT3 Cup , berhasil finish ke-19 dan menjadi juara kelas SP7. Tertinggal 12 putaran dari Team Black Falcon. Sementara, posisi ke-20 ditempati oleh Subaru Tecnica International.
Salah satu pabrikan pelanggan setia N24 adalah Toyota yang tidak pernah absen sejak 2007. Namun, apa dilakukan Toyota di sana bukanlah bagian dari mencari prestasi atau pun mencetak headline. Toyota justru hadir di Nurburgring dalam rangka pengembangan produkproduknya. Atau dalam bahasa Akio Toyoda, sebagai bagian dari upaya Toyota menciptakan mobil-mobil lebih baik lagi. Inilah mengapa Toyota tidak pernah tercatat sebagai winner circle N24. Prestasi terbaik terjadi tahun silam, menempatkan Lexus LFA Code-X pada posisi ke-11 keseluruhan dan juara kelas SP-PRO. Toyota dan Lexus juga tidak pernah tampil di kategori teratas. Pernah Toyota menurunkan mobil belum diperkenalkan ke publik. Tahun 2008 menghadirkan prototipe Lexus LF-A diberi kamuflase hitam. Ini diikuti aksi tahun berikutnya. LFA terus tampil hingga N24 tahun silam.
