Sebuah buku motivas yang berjudul “Work Pray Balance” menjadi judul buku yang sangat tepat, sebab ketika kita diberikan anugrah kemampuan maupun amanah pekerjaan tentu harus kita pergunakan dengan sebaik-baiknya, namun di sisi lain harus kita laksanakan dengan penuh keikhlasan agar bernilai ibadah. Beberapa tips yang disajikan layak untuk kita coba, karena bagaimanapun untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan ibadah diperlukan strategi yang jitu.

Etos kerja, kinerja, termasuk amal ibadah seorang muslim di bulan Ramadan justru diharapkan dapat semakin lebih baik, sebagaimana dicontohkan bahwa banyak peristiwa besar yang menjadi buah hasil kerja keras justru terjadi di bulan Ramadan, termasuk hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kita sering beranggapan bahwa yang disebut dengan beribadah ialah mengerjakan sholat dengan khusyuk, berlama-lama di masjid untuk berdzikir, atau menjalankan puasa sunnah dengan banyak. Padahal yang dimaksud dengan ibadah memiliki cakupan makna yang begitu luas. Tidak terbatas hanya ibadah ritual, tetapi juga ada bentuk ibadah sosial. Salah satu bentuk ibadah yang dicontohkan langsung oleh para nabi beserta sahabat ialah giat bekerja sesuai dengan profesi dan keterampilan masing-masing.

Sebagai seorang pegawai, kita setiap hari tentu menjalani tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan. Diperlukan kiat-kiat yang harus ditempuh agar pekerjaan yang dijalankan menjadi keberkahan dan bernilai ibadah, seperti ketika memenuhi perintah pimpinan maupun menjalankan pekerjaan sebagaimana kontrak yang disepakati.

Allah berfirman dalam Al Bayyinah ayat 5: Wa maa umiruu il-la liy'abu dul laaha mukhlisiina lahud-diina huna faa-a wa yuqiimus salaahta wa yu-tuz zakaata; wa zaalika diinul qaiyimah. Artinya, padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati- Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).

Ayat tersebut mengandung makna bahwa salah satu syarat agar yang kita kerjakan dapat diperhitungkan sebagai amalan ialah harus dilandaskan dengan berbakti kepada Allah dengan penuh keikhlasan. Sehingga, bisa dikatakan bahwa ikhlas adalah nyawa dari segala pekerjaan. Kita pun bisa mengurai jauh dalam kehidupan sehari-hari bahwa sesungguhnya orang yang paling bahagia adalah orang yang mampu menjalankan sesuatunya dengan ikhlas.

Dalam pepatah jawa,

Cover
Judul
Daftar Isi
Kata Pengantar
Pengantar: Bahkan Para nabi pun Bekerja
Work Balance
     Atas Nama Sang Maha Kuasa
     Siapa Jujur Pasti Mujur
     Amanah Pembawa Berkah
     Bos Bukan Bos
     Taat Kunci Kemenangan
     Tegar Bagai Ibrahim
     Kedisplinan Burung Hud-Hud
     Analisis Beban Rezeki
     Multiplier  Effect Sedekah
     Hanya Modal Niat
     Manusia Multitasking
     Ojo Dibanding-Bandingke
     Amal Tak Kasad Mata
     Lellah Menjadi Lillah
     Tertawalah Seperti Imam Syafi'i
Pray Balance
     Awali Hari dengan Secangkir
     Merangkak Jika Tahu
     Tata Rias Cahaya
     Lepas Tiga Belenggu
     Tau Tau Hajat Terwujud
     Menjadi Terkaya di Dunia
     Membangun Istana di Surga
     Ibadah Semalam Suntuk
     Umroh Setiap Pagi
     Kedahsyatan Kalam Allah
     Tiga Surat Ajaib
     Khatam Quran Tiap Malam
     Lebih Bahaya dari Perut Lapar
     Seni Menahan Diri
     Jumat Krida, Jumat Sholawat
     Senjata bukan Militer
     Membidik Trophy Ramadhan
Kata Mutiara
Biodata Penulis
Serial buku