Tampilkan di aplikasi

Mengikuti jejak B.J. Habibie, prestasi gemilang diaspora Indonesia di Belanda

Majalah Eksekutif - Edisi 452
14 Desember 2017

Majalah Eksekutif - Edisi 452

Untuk kesekian kalinya diaspora Indonesia mengukir prestasi dan mengharumkan nama bangsa Indonesia.

Eksekutif
Saat ini Dwi Hartanto sedang menempuh Professorship dalam program tenure track yang dipersiapkan dan diproyeksikan menjadi Full Professor permanen di Technische Universiteit Delft (TU Delft), Belanda. Bidang risetnya adalah Aerospace Engineering, dengan konsentrasi Spacecraft Research and Development (i.e. rocket, satellite and jet fighter).

Belum lama ini Dwi mendapat anugerah dan kesempatan untuk mengukir prestasi dan mengharumkan Ibu Pertiwi lagi dengan menapakkan kaki di podium tertinggi dalam ajang prestigious kompetisi riset teknologi antar Space Agency (Lembaga Penerbangan dan Antariksa) dari seluruh dunia di Cologne, Jerman.

Kompetisi prestigious antar space agency tersebut diikuti oleh ilmuwanilmuwan perwakilan space agency masing- masing negara, antara lain; ESA (Eropa), NASA (Amerika), DLR (ESA/ Jerman), ESTEC (ESA/ Belanda), JAXA (Jepang), UKSA (Inggris), CSA (Kanada), KARI (Korea), AEB (Brazil), INTA (Spanyol), dan negara-negara maju lainnya.

Kompetisi riset tersebut tergolong prestigious karena selain merupakan “privacy-based space agency research competition”, kompetisi tersebut juga menghadirkan topik-topik riset dengan teknologi tinggi (pinnacle of technology category) dan tahapan seleksi masuknya juga tidak mudah. Sebelum masuk ke tahap final di Cologne, Jerman, para ilmuwan harus melewati tahap seleksi internal di masing- masing space agency.

Top 3 dari masing-masing space agency berhak mengikuti tahap final yang dibagi dalam 3 kategori atau topik yang berbeda, yaitu: Spacecraft Technology, Earth Observation dan Life Support Systems in Space. Dwi Hartanto menjuarai bidang kategori riset Spacecraft Technology dengan judul riset “Lethal weapon in the sky” atau “Senjata yang mematikan di angkasa”.
Majalah Eksekutif di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI