Tampilkan di aplikasi

Tetap, yes! Kerja meskipun sakit

Majalah Eksekutif - Edisi 449
18 Desember 2017

Majalah Eksekutif - Edisi 449

Mustahil dilakukan. Baginya, bekerja adalah pengabdian. Setiap hitungan detik adalah berkarya seoptimal mungkin.

Eksekutif
Seorang profesional sejati, tentunya tidak mengenal istilah bolos kantor. Walaupun dirinya sedang dirundung tidak enak badan (sakit), tetap saja ia selalu ingin bekerja. Apalagi, dengan alasan tidak proporsional. Malas, misalnya. Mustahil dilakukan. Baginya, bekerja adalah pengabdian. Setiap hitungan detik adalah berkarya seoptimal mungkin.

Meskipun kondisi tubuh tidak prima, tentunya sebuah pekerjaan tidak dapat diabaikan begitu saja. Alasannya, jangan sampai pekerjaan menumpuk di kantor. Bukannya apa-apa. Jika sudah demikian, tidak Anda saja yang pusing dikejar-kejar pekerjaan, tapi juga komitmen dengan klien.

“Kalau badan sudah terasa tidak enak, biasanya saya langsung minum multivitamin atau penyegar tubuh,” kata Asrihadi. Dosen yang juga aktivis anti narkoba dan juga Wakil Pemred majalah Health News ini memberi sharing. Asrihadi dalam kondisi tidak sakit parah, ia selalu mengusahakan untuk masuk kantor atau mengajar.

“Jika sudah janji dengan klien atau wawancara untuk media. Mau tidak mau, saya harus komitmen,” ungkapnya. Tapi, jika sedang tidak sibuk, rumah menjadi pilihan Asrihadi untuk memulihkan kembali staminanya. “Paling saya cuma telepon anak buah di kantor. Koordinasi saja sifatnya,” katanya.

Sakit flu dan mata. Dua penyakit ini sering dialami manusia. Diakui Asrihadi, jika hanya sakit flu yang dikarenakan perubahan cuaca, itu masih bisa diatasi. “Tapi, kalau sakit mata, kebiasaan di kantor saya, sebaiknya tidak masuk,” tuturnya, “sebab, virus mata sedikit mengganggu pemandangan di kantor.”
Majalah Eksekutif di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI