Tampilkan di aplikasi

Efek samping vaksinasi Covid-19

Majalah Eksekutif - Edisi 480
3 Mei 2021

Majalah Eksekutif - Edisi 480

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro menyebut vaksin telah menjadi penyelamat manusia dari berbagai macam jenis penyakit.

Eksekutif
Beberapa contoh yang dapat dilihat seperti Campak, Polio, Difteri, Rubella, varicella, dan masih banyak lagi yang di masa lalu menyebabkan penyakit berat bahkan kematian pada umat manusia. “Walaupun vaksin sudah terbukti efektif untuk mencegah banyak penyakit,” kata dokter Reisa.

Diungkapkannya, banyak yang masih menganggap bahwa vaksin sama saja dengan memasukkan penyakit ke dalam tubuh. Padahal sebenarnya vaksin hanya menggunakan satu bagian dari kuman yang direkayasa secara bioteknologi, partikel protein kuman atau kuman yang sangat dilemahkan, sehingga tubuh dapat meresponsnya dengan membentuk antibodi yang kuat.

Ini agar ketika seorang terjangkit bibit penyakit yang sebenarnya, tubuh sudah siap menangkalnya, sehingga tidak berkembang menjadi penyakit yang berbahaya dan mengakibatkan kematian. Terlebih lagi proses pembuatan vaksin pasti akan melalui tahap uji klinis yang ketat dan juga uji keamanan sebelum pada akhirnya didistribusikan kepada masyarakat.

“Yang pasti jika masih ada masyarakat yang khawatir bahwa vaksin ini seolah memasukkan penyakit ke dalam tubuh, itu artinya kurang informasi ya,” ujar dr Reisa.

Ia juga membantah ada anggapan lain yang mengatakan bahwa vaksin itu berbahaya karena dapat menyebabkan autisme pada seseorang. Hal tersebut tidak benar karena faktanya adalah penelitian yang menyatakan hal tersebut merupakan penelitian yang tidak valid yang dilakukan oleh Andrew Wakefield pada tahun 1998.
Majalah Eksekutif di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI