Ikhtisar
"Langit, aku masih menulis cerita."
Kekesalan dalam hatinya meleleh, muncul senyuman dalam raut wajahnya. "Sungguh?"
"Dan semua tentangmu," aku Senjani lirih.
"Sewindu berlalu dengan objek yang masih sama?
Tidak adakah yang lebih baik dari aku?"
"Pernah kutemukan yang lebih baik dari kamu. Tapi aku hapus, karena itu bukan kamu."
Jatuh-Patah, sepertinya memang sudah rumus umum dalam kisah asmara.
Senjani dan Langit hanyalah sekeping dari bongkahan kisah itu, percayalah.
Setelah membaca Edelweis, aku harap kalian bisa berdamai dengan segala luka. Sebab, tidak ada yang lebih tabah dari Edelweis, disimpannya serpihan rindu kepada Langit, dihapusnya kesakitan dengan kelopak yang mengering. Tidak ada yang lebih tulus dari Edelweis, dibiarkannya yang tak berbalas dibawa pergi angin lembah.
Pendahuluan / Prolog
Kata Pengantar
Sekali pun ada pena yang bertintakan lautan di muka bumi, maka sungguh tidak akan cukup untuk menuliskan kalimat pujian kepada-Nya, Allah SWT. Big thanks to him yang telah Memberi saya kesempatan untuk menerbitkan anak ke dua saya, ‘Edelweis.’ Peluk hangat untuk keluarga biologis dan ideologisku, semoga Allah senantiasa merengkuh kalian semua dengan rahmat dan keberkahan-Nya.
Terima kasih untuk diri ini yang masih mau diajak kompromi untuk terus menulis di tengah keruhnya kisah sendiri. Terima kasih atas perpisahan. Berkatmu, aku bisa belajar betapa mahalnya kebersamaan. Sampaikan salamku pada ayahku. Katakan padanya bahwa aku mencintainya, dan sedang berusaha menjadi insan yang dirindukan kehadirannya karena keunggulannya.
Terima kasih untuk luka dan harapan yang pernah tak sampai, berkat kalian aku bisa belajar bahwa yang hitam tak sepenuhnya hitam, dan yang putih tidak selalu putih. Maaf sempat membenci hadirnya kalian, padahal pada akhirnya kalian lah yang menginspirasiku untuk terus menciptakan drama dalam imakinasiku.
Satu pesanku buat readers tercinta, don’t love too much, don’t hurt too much, because too much can hurt you. Jangan terlalu banyak mencinta, jangan terlalu banyak membenci, karena terlalu hanya akan melukaimu. Cause live only once, don’t broke it with any useless obsession. Hidup sekali, hiduplah yang berarti!
Semarang, 20 September 2021
Naila Aulia
Daftar Isi
Cover
Pengantar
Daftar Isi
Gio Clavis
Asmara Dua Asrama
Assalamu’alaikum, Calon Makmum
Assalamu’alaikumu Calon Makmum 2: Harga Sebuah Penantian
Kau yang Berasal dari Amarah
Catatan Hitam Sadewa
Duka Sang Senja
Hujan Bulan Juni
Nyanyian Symphony Hitam
Edelweis
Tentang Penulis
Cover Akhir