Tampilkan di aplikasi

Buku Penerbit Forum hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Korban Adat

Fragmen Sejarah Kehidupan Masyarakat Indonesia Keturunan Arab dalam Tonil dan Cerpen

1 Pembaca
Rp 90.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 270.000 13%
Rp 78.000 /orang
Rp 234.000

5 Pembaca
Rp 450.000 20%
Rp 72.000 /orang
Rp 360.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Kemudian dengan cerita ini kami berharap, kiranya ia menjadi riwayat yang hidup, yang memberi manfaat kepada ramai, dan menjadi peninggalan pada masyarakat yang akan datang, serta memberi tuntunan bagi melenyapkan adat istiadat yang sudah tidak pada masanya lagi dilakukan orang. Kepada Tuhanlah kami memohon hidayat dan taufik di dalam segala-galanya!

H. Bafagieh

Keberanian para penulis mengusung otokritik dalam tragedi yang dialami tokoh-tokohnya sebagai tema pada karya sastranya adalah sebuah kejujuran sebagai penulis dalam melihat realitas, perlu diacungi jempol. Dan saya bisa bayangkan betapa karya-karya itu mendapat banyak cibiran dan tentangan dari sebagian warga keturunan Arab di saat itu. Karena dirasa begitu keras kritik sosialnya dan bisa dianggap membuka "aib" yang seharusnya tidak diobral ke khalayak. Semoga buku ini bisa menjadi cermin perilaku sosial keturunan Arab dalam mengisi kehidupan di negara tercinta Indonesia.

Nasar Muhammad Albatati - Pekerja Seni

Dari berbagai karyanya, tampak Hoesin Bafagih sangat mengharapkan emansipasi di antara perempuan peranakan Arab. Hoesin menulis tentang kaum perempuan Arab yang hidup dalam "pengurungan," tentang arti penting pendidikan buat mereka, biaya pernikahan yang tidak terjangkau sehingga membuat gadis-gadis keturunan Arab jadi perawan tua atau jatuh ke tangan "bandot tua" yang kaya. Antologi tulisan para muwallad yang ditulis dan diterbitkan pada 1930-an dan sarat dengan anjuran emansipasi ini sangat boleh jadi merupakan cermin kondisi komunitas Hadrami pada periode tersebut, sekaligus menjadi bukti betapa dinamisnya masyarakat keturunan Arab kala itu.

Idrus F. Shahab - Wartawan Senior

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Nabiel A.Karim Hayaze

Penerbit: Penerbit Forum
ISBN: 9786020753256
Terbit: Desember 2020 , 324 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Kemudian dengan cerita ini kami berharap, kiranya ia menjadi riwayat yang hidup, yang memberi manfaat kepada ramai, dan menjadi peninggalan pada masyarakat yang akan datang, serta memberi tuntunan bagi melenyapkan adat istiadat yang sudah tidak pada masanya lagi dilakukan orang. Kepada Tuhanlah kami memohon hidayat dan taufik di dalam segala-galanya!

H. Bafagieh

Keberanian para penulis mengusung otokritik dalam tragedi yang dialami tokoh-tokohnya sebagai tema pada karya sastranya adalah sebuah kejujuran sebagai penulis dalam melihat realitas, perlu diacungi jempol. Dan saya bisa bayangkan betapa karya-karya itu mendapat banyak cibiran dan tentangan dari sebagian warga keturunan Arab di saat itu. Karena dirasa begitu keras kritik sosialnya dan bisa dianggap membuka "aib" yang seharusnya tidak diobral ke khalayak. Semoga buku ini bisa menjadi cermin perilaku sosial keturunan Arab dalam mengisi kehidupan di negara tercinta Indonesia.

Nasar Muhammad Albatati - Pekerja Seni

Dari berbagai karyanya, tampak Hoesin Bafagih sangat mengharapkan emansipasi di antara perempuan peranakan Arab. Hoesin menulis tentang kaum perempuan Arab yang hidup dalam "pengurungan," tentang arti penting pendidikan buat mereka, biaya pernikahan yang tidak terjangkau sehingga membuat gadis-gadis keturunan Arab jadi perawan tua atau jatuh ke tangan "bandot tua" yang kaya. Antologi tulisan para muwallad yang ditulis dan diterbitkan pada 1930-an dan sarat dengan anjuran emansipasi ini sangat boleh jadi merupakan cermin kondisi komunitas Hadrami pada periode tersebut, sekaligus menjadi bukti betapa dinamisnya masyarakat keturunan Arab kala itu.

Idrus F. Shahab - Wartawan Senior

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Keberadaan dan sejarah komunitas keturunan Arab di Indonesia, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ke ber ada an dan sejarah bangsa Indonesia itu sendiri, sebuah bagian dari lahirnya bangsa Indonesia yang majemuk dan Bhinneka tunggal Ika. Sehingga sejarah Indonesia keturunan Arab Indonesia bukanlah sejarah yang hanya untuk dan milik golongan Indonesia keturunan Arab saja, melainkan sejarah untuk dan milik bangsa Indonesia seluruh nya dan seutuhnya.

Sayangnya, penulisan dan pembacaan serta pembelajaran sejarah mengenai keberadaan mereka sampai saat ini masih sangat minim dan kering, bahkan bisa dikatakan terlupakan dan dianggap kurang penting, dan kalaupun ada penulisan dan kajian sejarah tentang Indonesia keturunan Arab tersebut, seringkali dituliskan oleh orang-orang dan peneliti di luar Indonesia atau dituliskan oleh golongan diluar kelompok itu sendiri, sehingga acap kali terjadi bias sesuai dengan kepentingan dan latar belakang para penulisnya dan penelitinya.

Hampir bisa dikatakan tidak ada satupun penulis-pun dari golong an keturunan Arab itu sendiri yang menuliskan memoar atau catatan kehidupan mereka, yang bisa menceritakan bagai mana perjalanan kehidupan kelompok mereka selama di Indonesia dan proses bagaimana mereka “menjadi” Indonesia. Oleh sebab itu lah Menara Center sebagai sebuah pusat dokumentasi sejarah ke turunan Arab Indonesia, memandang pentingnya untuk menerbitkan buku yang ada di tangan pembaca saat ini, sebagai sebuah referensi penting bagi kita semua, bagi bangsa Indonesia untuk membaca dan belajar dari pengalaman sejarah bagaimana pergulatan kehidupan bangsa Indonesia keturunan Arab pada masa-masa pergerakan dan ke bangkit an nasionalisme di Indonesia, yang dialami oleh golongan Indonesia keturunan Arab.

Buku ini merupakan sebuah kumpulan tulisan, tonil dan cerpen yang ditulis oleh tokoh-tokoh nasionalisme dan pergerakan dari dalam golongan Indonesia keturunan Arab itu sendiri, yang ter gabung di dalam Persatuan Arab Indonesia atau PAI (yang kemudian berubah menjadi Partai Arab Indonesia) yang didirikan oleh Ar Baswedan, Salim Maskati dan Hoesin Bafagieh dan bersama be berapa tokoh lainnya di Semarang pada tanggal 5 Oktober 1934.

Kumpulan tulisan ini diambil dari beberapa media corong PAI berbahasa Melayu (pada waktu itu) yang diterbitkan dari periode 1937-1941, yaitu Aliran Baroe dan Insaf, yang bertujuan un tuk mengubah dan menyadarkan sebagian dari kelompok ter sebut yang masih ragu dan gamang atas “identitas” dan pilihan ke bangsaan mereka.

Seperti yang diutarakan dalam edisi awal dari Aliran Baroe tahun 1938 dibawah ini :

“. . . kita hendak mengubah membalik masyarakat Arab di Indonesia menjadi suku yang berbahagia di dalam ke bangun an Indonesia, bersatu bercita-cita dengan saudara-saudara kita bangsa Indonesia, bersatu cita-cita de ngan saudara-saudara kita bangsa Indonesia, maupun de ngan bangsa-bangsa lain yang ada di Indonesia, yang sama-sama menuju kepada Indonesia Raya Mulia”.

Bisa dikatakan bahwa buku kumpulan tulisan ini merupakan gambaran sejarah yang paling otentik dan orisinal karena dituliskan oleh tokoh-tokoh pelaku sejarahnya sendiri. Beberapa penulisnya me rupa kan tokoh yang sudah kita kenal bersama sebagai tokoh nasionalis Indonesia keturunan Arab dan tokoh sentral dibalik lahir nya PAI, seperti Hoesin Bafagieh dan Ali Gathmir yang juga me rupa kan tokoh Perintis Kemerdekaan dan pendiri PAI di Palembang, sedangkan beberapa penulis lainnya memilih untuk meng guna kan nama samaran yang sampai saat ini tidak diketahui siapa se benar nya mereka.

Membaca buku ini adalah membaca dan merasakan apa yang yang ada di dalam perasaan dan pikiran para tokoh-tokoh pendobrak dari golongan Indonesia keturunan Arab di dalam per- gumul an dan pencarian identitas diri sebagai seorang manusia dan sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Syakib Bafagih, putra dari Hoesin Bafagieh (tokoh Nasionalis dan salah satu tokoh pendiri PAI, Partai/Persatuan Arab Indonesia) yang selalu mendukung dan mensupport kegiatan Menara selama ini. Juga kepada Bang Idrus F Shahab serta Bang Nassar Albatati yang ber kenan meluangkan waktu dan pemikirannya untuk menuliskan Kata Pengantarnya untuk buku ini. Dan terakhir terima kasih kepada Almarhum Abdullah Al-Jufri (Dolli), saudara dan sahabat terdekat dan terbaik, dia-lah yang selalu mendorong terbitnya buku ini dari awal munculnya ide penerbitan buku kumpulan tulisan ini. Seorang sahabat yang selalu menginspirasi dan membawa ke ceriaan dalam kehidupan. tanpanya buku ini tidak akan pernah ada, bahkan tanpanya Menara tidak akan pernah ada. Semoga semua dosa nya diampuni, diterima amal baiknya dan diberikan tempat ter baik disisi-Nya. Amien.

Selamat membaca dan semoga bermanfaat !

Nabiel A.Karim Hayaze’
Jakarta, 19 Februari 2020

Daftar Isi

Cover
Daftar Isi
Kata Pengantar Penyusun
Kata Pengantar Idrus F Shahab Seruan Emansipasi di Masa Pancaroba
Kata Pengantar Nasar Muhammad Albatati "Korban Adat": Otokritik dan Tragedi Keturunan Arab dalam Satra Indonesia
Di Belakang Layar Masyarakat Makhluk Yang Terlunta-lunta
Fatimah
Korban Adat, Cerita tonil-uitvoering (pertunjukan tonil, pen) PAI yang pertama
Tonil Cerita Air Mata Di Hari Raya
Alangkah Celakanya, Kalau Ia Orang Arab
Dari Sudut Masyarakat Isteri Pembicaraan makhluk didalam sangkar Cerita tonil dari satu bedrif
Datuk Habibah, Perempuan Arab miskin Menghadapi kegentingan dunia dewasa ini
Neng Tidjah
Di Balik Tirai Tonel Hayat Azab Sengsara Puteri Arab Indonesia
Teringat Kepada Dosa . . . ! ! ! Mutasawwief . . . tapi luntur
Dr Gapi Menyembuhkan penyakit “Ibu Indonesia” Tooneelstuk dalam satu Layar
Pastur Arab
Melawat Ke Hadramaut Kisah Perjalanan dan Pengalaman
Surat-Surat Dari Hadramaut
Cover Belakang