KFC bukan saja memiliki nama besar di kancal nasional tetapi telah mengglobal. Restoran ini sukses melebarkan sayapnya di sejumlah negara di dunia. Sementara di Indonesia, hingga Desember 2016, KFC tercatat telah membukukkan 575 outletnya. Restoran yang terkenal dengan resep ayam gorengnya ini memiliki banyak inovasi yang dikembangkan secara lokal.
Misalnya peluncuran hot chicken yang diadopsi dari kebiasaan orang Indonesia yang menyukai rasa pedasnya cabe. Penyesuaian tampilan outlet sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia, penyediaan fasilitas tambahan seperti wifi, stop kontak, life style, menjadi beberapa inovasi yang telah ditunjukkan oleh KFC yang kini banyak diadopsi oleh pebisnis lain.
Apakah sampai di situ? Rupanya tidak. Inovasi lain yang tidak kalah menarik lagi adalah ketika KFC menggandeng sejumlah musisi terkemuka tanah air untuk membrandingkan mereknya dengan sistem bundling dengan produk KFC di seluruh outletnya. Dari sekian banyak inovasi-inovasi yang telah diluncurkan KFC, ada dua prinsip bisnis yang bisa dipetik. Yaitu, membangun dan mempertahankan merek butuh konsistensi dan inovasi. Dua prinsip bisnis tersebutlah yang menjadikan KFC sukses hingga saat ini.
Seperti apa pula penjabarannya? Berikut petikan wawancara ekslusivenya yang dilakukan oleh Wartawan Majalah Franchise, Julhan Sifadi terhadap GM Business Development KFC Indonesia, Gandhi Lie. Bagaimana perkembangan KFC sampai saat ini? baik jumlah outlet maupun rencana-rencana ekspansi kedepannya? Sampai dengan Desember 2016, atau di awal tahun 2017 kita mulai dengan 575 store.
Perkembangan terus berjalan, sudah lebih dari 30 gerai baru telah dibuat untuk menyambut tantangan-tantangan yang ada dan peluang-peluang yang bisa kita kembangkan, serta potensi-potensi bisnis lain.
