Tampilkan di aplikasi

Buku Garudhawaca hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Tarian Kelopak Rindu

1 Pembaca
Rp 55.000 64%
Rp 20.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 60.000 13%
Rp 17.333 /orang
Rp 52.000

5 Pembaca
Rp 100.000 20%
Rp 16.000 /orang
Rp 80.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Sebuah novel tentang benturan dua sudut pandang syariat dan hakikat, siapa yang paling benar dan terselamatkan. Novel ini memberikan gambaran tentang betapa ngerinya sebuah penghakiman. Kisah Tuan Guru Fikri, yang lebih cenderung kepada penghayatan hakikat yang tak terpahami oleh nalar orang awal yang cenderung kepada pendalaman syariat, hingga terjadi gesekan konflik berdarah dengan masyarakatnya. Puncaknya saat perkawinannya dengan Maryam yang dalam lanskap normatif adat adalah cinta tabu dan terlarang, Fikri dan Maryam harus menebusnya dengan kematian yang tragis. Membaca novel ini akan membongkar kedangkalan-kedangkalan kita dalam menilai kehidupan orang lain.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Hendrawansyah

Penerbit: Garudhawaca
ISBN: 9786026581761
Terbit: Juli 2019 , 175 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Sebuah novel tentang benturan dua sudut pandang syariat dan hakikat, siapa yang paling benar dan terselamatkan. Novel ini memberikan gambaran tentang betapa ngerinya sebuah penghakiman. Kisah Tuan Guru Fikri, yang lebih cenderung kepada penghayatan hakikat yang tak terpahami oleh nalar orang awal yang cenderung kepada pendalaman syariat, hingga terjadi gesekan konflik berdarah dengan masyarakatnya. Puncaknya saat perkawinannya dengan Maryam yang dalam lanskap normatif adat adalah cinta tabu dan terlarang, Fikri dan Maryam harus menebusnya dengan kematian yang tragis. Membaca novel ini akan membongkar kedangkalan-kedangkalan kita dalam menilai kehidupan orang lain.

Pendahuluan / Prolog

Pendahuluan
Malam terakhir keluarnya ia dari kepompong kealpaan, Fikri bertemu dengan pak Syahrir dalam sebuah mimpi yang paling berkesan. Mimpi itulah titik kulminatif dalam dirinya, di antara pusara-pusara yang ia jagai, saat malam paling kelam, ia didatangi penampakan wujud sang guru pembimbing ruhaniyahnya yang telah lama tiada itu.

“Bangunlah Fikri! Jangan kaulelapkan hatimu dan kesadaranmu. Engkau tidak boleh berhenti di sini, terus berjarak dengan dunia. Tataplah cahaya yang akan menuntunmu pada kebahagian hakikat, keluarlah dari tempurung 2 dunia yang menyesatkan pikiranmu, nyalakan spiritual fitrah yang masih berkedip dalam bilik qalbumu. Jubah sucimu harus kau kenakan membawa pijar pada orang-orang yang membutuhkan cahaya. Bangunlah! Kau punya tugas mulia. Jangan kau lelap terus dalam kubangan ilusif, kau harus sembuhkan orangorang yang sedang sakit ruhaniyahnya.

Sembuhkan mereka Fikri, sembuhkan!” Di tengah malam saat langit kehilangan bintang, Fikri terbangun dengan keringat bercucuran laiknya ia telah mandi api. Nafasnya tersentak-sentak seakan ia baru saja lari terbirit birit dikejar sesuatu yang menakutkan. Ia menggigil, tubuhnya terasa panas. Ia rasakan dalam tempurung kepalanya ada yang mendidih.

Langit bergemuruh diikuti tarian kilat yang seperti lemparan anak panah api. Kilat itu meronta-ronta tepat di atas di mana ia duduk terpaku. Fikri mulai membaca pertanda alam itu yang tak mengizinkannya lagi berbetah diri bersunyi di pemakaman itu.

Penulis

Hendrawansyah - Hendrawansyah. Lahir di Takalar Sulawesi Selatan 1994. Mulai mengenyam pendidikan dari SD hingga Perguruan Tingi di yayasan Muhammadiyah. Melanjutkan studi SI & S2 jurusan Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Makassar. Tumbuh sebagai Kader muda Muhammadiyah, menjadikannya akrab dengan gagasan-gagasan islam progresif.

Ia gandrung pada buku-buku pemikiran Islam, Filsafat, Tasawuf, dan Sastra. Baginya buku adalah sumber penjelajahan ide dan muara masa depan kemajuan peradaban. Kini konsentrasi kesibukannya selain menulis, adalah sebagai seorang pendidik. Buku yang sudah ditulisnya Kuncup: sebuah Novel Romantisme Filosofis, Novel Pucuk: Sebuah Novel Sufistik dan Paradoks Budaya Tinjaun Struktrualisme Genetik.



Daftar Isi

verso
Bag. 1. Penakluk Jiwa
Bag. 2. Pertemuan Dua Arus
Bag. 3. Berselimut Kematian
Bag. 4. Wasiat
Bag. 5. Pertentangan
Bag. 6. Perdebatan
Bag. 7. Air Mata Kematian
Bag. 8. Ruh yang Semerbak
Bag. 9. Di Surganyalah Kau Tenang
Profil Penulis