Tampilkan di aplikasi

Kelompok penerbang roket menunggu lesatan berikutnya

Majalah Hai - Edisi 19/2016
10 Mei 2016

Majalah Hai - Edisi 19/2016

Trio ini makin dikenal, karena jam terbang yang makin padat dan berimbas langsung dengan semakin berkibarnya nama mereka sebagai salah satu band rock muda Indonesia yang berbahaya. setelah itu, apa langkah mereka selanjutnya? / Foto : Budi/Doc.Hai

Hai
Sejak 2015 lalu, nama mereka makin santer terdengar. Mulai dari obrolan di timeline social media, sampai jadi bahan bahasan yang nggak ada abisnya di berbagai tongkrongan. Trio ini seakan udah jadi bahasan wajib kalau ngomongin band Indonesia yang lagi happening saat ini. Berbagai apresiasi atas aksi panggung mereka yang ekspresif juga nggak luput jadi topik obrolan. Puncaknya, album mereka, Teriakan Bocah diganjar banyak respon positif, termasuk dari berbagai media berskala nasional

Yap, mereka adalah Kelompok Penerbang Roket atau yang biasa disingkat KPR, band yang terbentuk pada akhir 2011 ini telah merampungkan dua album. Yang pertama adalah album bertajuk Teriakan Bocah dan berikutnya sebuah tribute untuk Panbers yang bertajuk Haai. Uniknya, dua album ini dirilis pada tahun yang sama, di 2015, hanya beda beberapa bulan aja Khusus untuk Teriakan Bocah, album perdana mereka itu sukses menjadi tonggak bagi band yang digawangi oleh Coki (vokal/ bas), Rey (gitar), dan Vicky (drum) ini untuk menancapkan eksistensi mereka di industri musik Indonesia. Untuk sebuah band yang baru pertama kali manggung pada 2013 silam, pencapaian ini tentu aja cukup luar biasa.

Bensin Di balik “Mesin” KPR Album yang diproduseri oleh Ahmad Farid atau dikenal dengan nama Didit Saad itu, mendapatkan sambutan hangat dari beberapa media bahkan menghuni nomor 1 album terbaik 2015 versi sebuah majalah musik. Penunjukan Didit Saad sebagai produser ditunjuk oleh Rizma,sang manajer dengan alasan bahwa mereka harus menggaet produser yang paham attitude anak-anak KPR “Pas kami latihan di studio taman di Bangka, Kemang, Rizma (Manajer KPR) dateng bawa Didit Saad. Pas di sana dia dateng dan cuma liat studio doang bentar kayak cuma celingak celinguk. Terus keluar lagi. Pas lagi break dia langsung oke. Dia ngomong, “Wah gua suggest nih sama KPR, kaya inget jaman dulu lagi, besok langsung lah rekaman, ya se-simple itu,” ujar Viky
Majalah Hai di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI