Bagi orang beriman, semakin banyak pe rintah Allah yang ditunaikan se harusnya kian bertambah pula pengalaman dan keyakinan yang dira sa kan. Pengalaman-pengalaman ter se but bisa menjadi modal dalam me me cah kan dan mengatasi permasalahan dan kesu litan yang dihadapi setiap saat. Diharapkan, tempa an itulah yang memberikan rangsangan agar lebih giat, ulet, dan tambah yakin dalam melaksanakan aja ran agama ini dengan sempurna.
Ada keyakinan bahwa dengan menekuni, menanti, dan melaksanakan dengan baik ajaran agama, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah umat Islam sanggup menemukan solusi untuk me me cahkan setiap problema kehidupannya. Prestasi-prestasi itu seyogyanya didarmabaktikan untuk kepentingan yang lebih luas, masyarakat dan bangsa serta se luruh umat manusia. Bahkan capaian orang-orang ber - agama harusnya melampaui yang dilakukan dan diberikan oleh orang-orang yang hanya mengandal kan kecerdasan otak dan kemampuan olah fi sik se ma ta.
Tapi bagaimana kenyataan orang beragama hari ini? Ironis. Sebab, alih-alih mampu menawarkan solusi dan membantu menyelesaikan persoalan orang lain dan lingkungannya, terkadang sebagian me reka malah terlilit oleh permasalahan pribadi yang tak kun jung selesai. Parahnya, sebagian lagi jus tru me ngaku beragama tapi malah cenderung me rusak citra agama itu sendiri.
Perilaku korup, lisan yang tak terjaga, kejahatan yang merajalela hingga ling kungan kumuh adalah contoh kecil dari realitas yang ada. Tak heran, ada yang bertanya, benarkah orangorang sudah beragama sesuai yang dikehendaki oleh Allah , Pemilik sekaligus Yang Menurunkan aga ma Islam ini? Mungkin tak banyak yang berani mem - berikan jawaban pasti atas pertanyaan yang lahir dari realitas ini.
