Tampilkan di aplikasi

Menikmati shalat tahajjud di Jamnas

Majalah Hidayatullah - Edisi 07/XXX1
4 November 2019

Majalah Hidayatullah - Edisi 07/XXX1

shalat tahajjud di Jamnas

Hidayatullah
Waktu menunjuk pukul 3 dini hari. Udara terasa meng gigit tu lang. Tiba-tiba sua ra komando menyeruak, “Shalat…sha lat.. bangun-bangun.. wudhu-wudhu..!” Suara itu menembus sudutsudut arena Jambore Nasional (Jamnas) 2 Pandu Hidayatulah di Bumi Perkemahan Coban Rondo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, akhir September lalu.

Tak lama kemudian, secara bergelombang para peserta Jamnas bergerak menuju tengah lapangan. Mereka langsung membuat shaf shalat berjamaah. Sebagian pula ada yang shalat sendiri-sendiri. Makin mendekati shubuh lapangan makin ramai. Ribuan orang menyatu dalam gerakan takbir, rukuk, dan sujud shalat Lail. Begitu syahdu.

Lapangan dijadikan pusat kegiatan, termasuk kegiatan shalat berjamaah 5 waktu dan shalat Tahajud. Ini karena jumlah peserta dan pendamping mencapai 4 ribu. Tidak ada tempat di Coban Rondo yang dapat menampungnya.

Bahkan sebelum pukul 3 dini hari, beberapa kelompok peserta sudah mengisi sisi tengah lapangan. Salah satunya kontingen dari MA Hidayatullah Depok, Jawa Barat. Mereka mengerjakan 11 rakaat termasuk witir secara berjamaah. Sebagian peserta dari kelompok lain pun ikut jamaah di belakangnya. Awalnya memang terasa berat, khususnya dengan suhu yang dingin. Seperti yang dirasakan Muhammad Iyan Aziz, peserta dari MA Hidayatullah Depok.

“Karena belum biasa, jadi kaget, ini dingin banget. Tapi lama-lama sudah mulai biasa,” ujarnya. Kegiatan kepanduan dari pagi sampai malam cukup membuat lelah, apalagi malam selalu berselimut dingin, sebenarnya menjadi kendala. Yang pernah camping di kawasan yang terletak di perbatasan Kabupaten Malang dan Kota Batu tersebut pasti tahu.

Apalagi di musim bediding (kemarau dingin), suhu bisa mencapai 19 derajat Celsius. Bahkan bisa 16 derajat Celcius saat mendekati shubuh. Tetapi, tantangan dan cobaan itu semua tidak menjadi halangan bagi para peserta Jamnas bangun, mengambil air wudhu yang terasa seperti air es.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI