Modal Utama Membangun Peradaban
Dalam bahasa Arab, peradaban Islam disebut al-hadharah al-Islamiyah. Sebagian tokoh menggunakan istilah lain seperti ‘umran dan tamaddun.
Cendekiawan Ibnu Khaldun dalam Kitab al-Muqaddimah, memaknai peradaban yaitu suatu komunitas yang menetap di suatu tempat, di mana mereka menunaikan hajat kebutuhannya atas dasar sifat tolong-menolong dalam kehidupan. Komunitas saling membantu itulah yang akan menyempurnakan keberadaan mereka untuk memakmurkan alam sebagai khalifah di muka bumi.
Raghib as-Sirjani dalam karyanya, Madza Qaddama al-Muslimuna lil al-Alam, memaknai peradaban sebagai upaya manusia mendirikan hubungan yang seimbang dengan Tuhannya, hubungan antar sesama manusia, serta dengan lingkungannya. Jika hubungan tersebut terjalin erat, niscaya peradaban makin bersinar dan hebat. Jika tidak, maka peradaban menjadi lemah.
Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa istilah al-hadharah (peradaban) tidak memadai lagi dimaknai sebagai suatu tempat atau komunitas yang sudah maju dan berkembang.
