Tampilkan di aplikasi

Madrasah tempo doeloe gratis, dididik ulama besar

Majalah Hidayatullah - Edisi 02/XXXV
29 Mei 2023

Majalah Hidayatullah - Edisi 02/XXXV

Rubrik Ihwal edisi Juni 2023 / Foto : FOTO : Redaksi Suara Hidayatullah

Hidayatullah
Dari Abu Hurairah RA ia berkata bahwa Rasulullah suatu hari keluar menuju khalayak. Datanglah Jibril dan bertanya, “Apakah iman itu?” Rasulullah bersabda, “Iman adalah engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, pertemuan dengan-Nya, para rasul- Nya, dan engkau beriman dengan hari kebangkitan.”

Jibril bertanya, “Apakah Islam?” Sabda Rasulullah , “Islam adalah engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat yang diwajibkan, dan melaksanakan puasa Ramadhan.”

Jibril bertanya, “Apakah ihsan?” Rasulullah bersabda, “Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak melihat- Nya, sesungguhnya Ia melihatmu.” (Riwayat al-Bukhari).

Mengenai Hadits di atas, Imam Tajuddin as-Subki berkata, “Ilmu syariat pada hakikatnya ada tiga: Fiqih, yang diisyaratkan dengan Islam; Ushuluddin, yang diisyaratkan dengan iman; Tashawuf, yang diisyaratkan dengan ihsan. Selain ilmu-ilmu itu, kalau ia tidak kembali kepada ilmu-ilmu tersebut, ia di luar syariat.” Sedangkan ilmu-ilmu yang berkenaan dengan al-Qur`an dan Hadits masuk pada Ushuluddin. (Thabaqat asy-Syafi’iyah al-Kubra, 1/117).

Itulah sebabnya, madrasah-madrasah di zaman dulu mengajarkan ilmu- ilmu yang berhubungan dengan tiga cabang ilmu itu. Ada madrasah khusus untuk mempelajari al-Qur`an, khusus mempelajari Hadits, ada pula yang khusus mempelajari fiqih dan ilmu tazkiyah atau tashawuf. Seperti apa?
* *Thoriq/Suara Hidayatullah DZULQA'DAH
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

INTERAKTIF
Selengkapnya
DARI EDISI INI