Dari Abu Hurairah RA ia berkata bahwa Rasulullah suatu hari keluar menuju khalayak. Datanglah Jibril dan bertanya, “Apakah iman itu?” Rasulullah bersabda, “Iman adalah engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, pertemuan dengan-Nya, para rasul- Nya, dan engkau beriman dengan hari kebangkitan.”
Jibril bertanya, “Apakah Islam?” Sabda Rasulullah , “Islam adalah engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat yang diwajibkan, dan melaksanakan puasa Ramadhan.”
Jibril bertanya, “Apakah ihsan?” Rasulullah bersabda, “Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak melihat- Nya, sesungguhnya Ia melihatmu.” (Riwayat al-Bukhari).
Mengenai Hadits di atas, Imam Tajuddin as-Subki berkata, “Ilmu syariat pada hakikatnya ada tiga: Fiqih, yang diisyaratkan dengan Islam; Ushuluddin, yang diisyaratkan dengan iman; Tashawuf, yang diisyaratkan dengan ihsan. Selain ilmu-ilmu itu, kalau ia tidak kembali kepada ilmu-ilmu tersebut, ia di luar syariat.” Sedangkan ilmu-ilmu yang berkenaan dengan al-Qur`an dan Hadits masuk pada Ushuluddin. (Thabaqat asy-Syafi’iyah al-Kubra, 1/117).
Itulah sebabnya, madrasah-madrasah di zaman dulu mengajarkan ilmu- ilmu yang berhubungan dengan tiga cabang ilmu itu. Ada madrasah khusus untuk mempelajari al-Qur`an, khusus mempelajari Hadits, ada pula yang khusus mempelajari fiqih dan ilmu tazkiyah atau tashawuf. Seperti apa?
* *Thoriq/Suara Hidayatullah DZULQA'DAH
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.