Tampilkan di aplikasi

Hikayat penyalinan KITAB

Majalah Hidayatullah - Edisi 04/XXXV
25 Juli 2023

Majalah Hidayatullah - Edisi 04/XXXV

Rubrik Ihwal edisi Agustus 2023 / Foto : FOTO : Redaksi Suara Hidayatullah

Hidayatullah
Agama Islam memotivasi penganutnya untuk belajar dan menuntut ilmu. Bahkan ayat yang Allah turunkan pertama kali kepada Nabi Muhammad adalah perintah untuk membaca. Banyak pula Hadits yang menyebutkan wajibnya menuntut ilmu dan kemuliaan orang-orang yang berilmu.

Ajaran semacam itu mampu menggerakkan umat Islam untuk menuntut ilmu, mencatat, serta menyalinnya. Penyalinan kitab pun marak seiring dengan semakin kuatnya gerakan keilmuan.

Mushaf al- Qur`an adalah kitab paling utama dibanding dengan kitab-kitab lainnya. Inilah sumber tertinggi dalam ajaran Islam sehingga kaum Muslimin memiliki perhatian besar dalam penyalinannya. Para penyalin al-Qur`an biasa disebut sebagai warraq.

As-Sam’ani menyatakan, warraq adalah sebutan bagi siapa yang menulis mushafmushaf serta kitab-kitab Hadits serta lainnya, namun terkadang juga digunakan sebagai sebutan bagi orang yang menjual kertas. (al-Ansab, 13/300).

Menurut Ibnu an-Nadim, orang yang pertama menyalin mushaf di abad pertama adalah Khalid bin Abi al-Hayyaj (wafat setelah 99 H). Ia yang dikenal memiliki tulisan tangan yang indah ini merupakan warraq yang bekerja untuk Khalifah al-Walid bin Abdil Malik. Khalid pula yang menulis Surat adh-Dhuha di kiblat Masjid Nabawi dengan tinta emas.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

INTERAKTIF
Selengkapnya
DARI EDISI INI