Tampilkan di aplikasi

Perhatian Umar bin Al Khaththab terhadap Kuttab

Majalah Hidayatullah - Edisi 12/XXXV
1 April 2024

Majalah Hidayatullah - Edisi 12/XXXV

Suasana belajar-mengajar di kuttab di Mesir

Hidayatullah
Umar bin Al Khaththab memberi santunan untuk para pengajar, untuk setiap orangnya lima belas dirham setiap bulannya. Dalam Islam, menuntut ilmu tidak mengenai usia dan pendidikan merupakan upaya yang terus dilakukan seumur hidup. Said bin Jubair berkata,”Seseorang masih menjadi seorang yang berilmu selama ia belajar. Namun ketika ia meninggalkannya, maka ia menjadi lebih bodoh.” (al- Hats `ala Thalab al-Ilmi, hal. 60)

Namun, dalam sejarah ada yang dikenal sebagai tahapantahapan menuntut ilmu, yang mengacu pada target-target yang ditentukan: Tingkatan Pemula Permulaan untuk menuntut ilmu kebanyakan dimulai ketika seorang anak berada dalam usia tamyiz, dan kebanyakan mereka berusia 7 tahun, sebagaimana sabda disebutkan dalam Hadits: َ1/526 Dari Sabrah ia berkata,”Rasulullah bersabda,’Ajarilah shalat pada saat ia berumur tujuh tahun, dan pukullah ia agar melaksanakannya pada usia sepuluh tahun.’” (Riwayat atTirmidzi dalam As Sunan, 1/526)

i masa itu anak-anak diajar oleh orang-orang faqih, baik dari kalangan laki-laki maupun perempuan. Ini tercermin dari apa yang disampaikan oleh Abdu Rabbih bin Sulaiman,”Ummu Darda` menulis di papanku berkenaan dengan apa yang ia ajarkan kepadaku,”Belajarlah kalian hikmah di waktu kecil lantas hal itu kalian amalkan di waktu dewasa. Sesungguhnya siapa yang menanam akan memanen, baik kebaikan maupun keburukan.” (Tarikh Madinah Dimasyq, 55/49)
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

INTERAKTIF
Selengkapnya
DARI EDISI INI