Tampilkan di aplikasi

Nyeri tangan tak elok diabaikan

Majalah Intisari - Edisi 672
28 September 2018

Majalah Intisari - Edisi 672

Mengetik dengan posisi tangan yang salah bisa memicu cedera tangan. / Foto : Siam Pukkato_123RF

Intisari
Tangan Niomi (26) terasa nyeri. Beberapa hari terakhir memang dia ngebut mengetik proposal kegiatan untuk klien. Meski telapak tangan dan jemarinya kian nyeri, dia rupanya tidak peduli. Semua pekerjaan terus dikebut demi tenggat waktu yang tidak bisa ditawar. Ketika segala pekerjaan sudah selesai, tetapi rupanya tidak dengan nyerinya.

Semula Niomi berpikir, kondisi ini akan sembuh sendiri. Namun ternyata hingga tiga minggu, nyeri dan kesemutan masih kerasan di tangannya. Dari diagnosis dokter, barulah ia tahu, tangannya terkena carpal tunnel syndrome, salah satu jenis cedera otot dan saraf pada tangan.

Kasus cedera tangan semacam ini sebetulnya sudah jamak sejak dulu. Menurut penelitian The Prevalence of Back Pain, Pain Discomfort, adn Dermatitis in US Working Population, pada 1994, 10.7 % orang bekerja mengaku pernah merasakan nyeri tangan setiap tahun.

Saat ini saja, sekitar 40% orang bekerja mengaku nyeri tangan dan pergelangan tangan selama tujuh hari terakhir dan 47.8 % merasakan nyeri selama enam bulan terakhir. Penelitian ini juga menunjukkan satu dari empat orang bekerja yang rutin berolahraga pun mengalami nyeri tangan.

Selain karena bekerja dan olahraga, nyeri tangan dan pergelangan tangan juga bisa muncul tanpa kita sadari karena kegiatan repetitif sehari- hari yang terkesan sederhana. Mengetik di ponsel dan komputer terlalu lama, mengangkat galon air, menyetir, memutar kenop pintu, bahkan gerakan yoga sekali pun bisa membuat cedera tangan jika tidak berhati-hati.

“Pasien biasanya akan memeriksakan diri jika nyerinya belum hilang-hilang setelah beberapa bulan,” terang dr. Oryza Satria, Sp.OT (K), dokter spesialis bedah ortopedi dan konsultan bedah tangan RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Jakarta.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI