Tampilkan di aplikasi

Jibaku EO, demi keringat orang

Majalah Intisari - Edisi 680
3 Mei 2019

Majalah Intisari - Edisi 680

Bob menjadi satu-satunya peserta dari Indonesia saat ikut bersepeda jarak London-Edinburgh-London sejauh 1200 km.

Intisari
Dari situs lariku.info, untuk 2019 ini sudah terdaftar lebih dari 160 lomba lari di seluruh penjuru Nusantara. Dari lomba berskala internasional seperti Bali Marathon, Jakarta Marathon, dan Borobudur Marathon yang pasti diikuti pelari-pelari top dari banyak negara, sampai lomba lari berskala lokal seperti di Agam, Sumatra Barat; Ngawi, Jawa Timur; Gowa, Sulawesi Selatan; hingga Lombok, NTB.

Lari sudah menjadi gaya hidup sehat saat ini. Komunitas lari tumbuh di banyak perusahaan dengan ragam fasilitas yang dikucurkan perusahaan yang bersangkutan. Komunitas ini akan kentara saat mengikuti lomba karena jersey (baju lari) yang mereka kenakan, juga backdrop yang kadang mereka bentangkan usai finish berlari. Bagi perusahaan tentu menguntungkan, sebab dapat promosi dan karyawan yang bugar. Sementara, para peserta lomba datang dengan beragam alasan. Ikut tren, demi bisa eksis di dunia maya, sampai ingin mencetak personal best atau catatan waktu terbaik.

Namun hampir pasti, tujuan akhir dari mereka menekuni olahraga lari ini adalah demi badan sehat dan bugar. “Kalau sehari enggak lari, badan malah terasa sakit,” kata teman yang tiap hari rutin minimal lari sejauh 5 km. Di balik gegap gempita lomba lari itu, tentu ada penyelenggara lomba (EO) yang berjibaku sebelum, sesaat, dan sesudah lomba itu. Di situs lariku.info bisa dilihat sebagian nama-nama EO itu. Salah satunya Idea Run.

Lomba sebagai PR. Idea Run di bawah bendera PT Idea Kita Bersama termasuk baru berkecimpung di dunia lari. “Sebagai entitas bisnis, kami resmi berdiri pada Mei 2016. Namun sebelumnya, kami sudah menangani beberapa lomba lari di lingkup komunitas,” kata Safrita Aryana, dari Idea Run, sembari menyebut beberapa lomba lari berbasis komunitas seperti Jakarta Ultra 100 (berlari ke-4 penjuru Jakarta dengan total jarak 100 km), Komando Run 1 (dalam rangka ulang tahun Kopassus), dan Palace to Palace (lari sejauh 72 km dari Istana Bogor ke Istana Negara Jakarta).
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI