Tampilkan di aplikasi

Saat jurnalisme merekam pertempuran Surabaya

Majalah Intisari - Edisi 710
1 November 2021

Majalah Intisari - Edisi 710

Tentara Inggris asal India yang menjadi bagian dari Sekutu juga mendapat tugas ke Surabaya untuk melucuti tentara Jepang.

Intisari
Beberapa catatan sejarah tentang Pertempuran Surabaya November 1945 terekam oleh beberapa surat kabar terbitan asing. Dua peristiwa besar di tengah konflik yang memanas menjadi topik yang tetap menyisakan banyak pertanyaan hingga hari ini.

Pertempuran Surabaya adalah satu pertempuran terbesar dalam periode Perang Kemerdekaan 1945- 1949. Dalam pertempuran ini, Indonesia berhadapan dengan tiga matra pasukan Inggris sebagai pemenang perang dunia kedua : Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Sebuah pertempuran usai Perang Dunia II yang melibatkan lebih kurang 30.000 personel pasukan Inggris di mana mereka kehilangan dua orang Brigadirnya.

Rakyat Indonesia yang menjadi korban dalam perang ini pun terhitung cukup besar. Sekalipun arsenal Jepang telah jatuh ke tangan warga Surabaya berikut meriam-meriam penangkis serangan udara, namun kurangnya meriam dan faktor keterampilan para pengawaknya yang masih tahap belajar membuat pesawatpesawat Inggris nyaris berkuasa penuh atas langit kota Surabaya. Beberapa tulisan mencatat antara 16.000 hingga 20.000 orang Indonesia yang terbunuh dan hilang dalam pertempuran ini.

Ada banyak buku yang dituliskan secara runut tentang Pertempuran ini, dua diantaranya adalah karya Nugroho Notosusanto dan drg Barlan Setiadijaya dan satu lagi sebuah buku yang ditulis bersamasama oleh Panitia Pelestarian Nilai-nilai Kepahlawanan yang diketuai Blegoh Sumarto dengan menghadirkan para pelaku di akhir tahun 80-an. Buku memoar yang ditulis perorangan pun turut menghiasi historiografi pertempuran Surabaya, sebut saja memoar Hario Kecik, Bung Tomo, Sulistami Sutomo (istri Bung Tomo), Ktut Tantri, dan masih banyak lagi.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI