Tampilkan di aplikasi

Moestopo, nasionalis radikal dengan banyak akal

Majalah Intisari - Edisi 710
1 November 2021

Majalah Intisari - Edisi 710

Moestopo menerima Gelar Guru Besar dari Universitas Indonesia oleh Prof. Ouw Eng Liang.

Intisari
“Para Komandan Jawa Timur harus bersyukur kepada Tuhan, karena kini telah tiba saatnya semua kita diijinkan dengan cara apa pun membunuh, membantai, dan membakar orangorang Belanda seperti saya perintahkan beberapa waktu lalu.” – Jenderal Moestopo.

Bangunan Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama masih berdiri megah di Jalan Hang Lekir 1 No 8, Gelora, Kecamatan Tanah Abang,Jakarta Pusat. Nama Moestopo berada di sana, karena memang dialah pendiri universitas yang banyak dikenal sebagai penghasil lulusan dokter gigi tersebut. Pada 9 November 2007, ia mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Moestopo, memiliki latar belakang sebagai dokter gigi. Hak istimewa yang ia dapatkan untuk bisa menempuh jalur pendidikan di School Tot Opleiding van Indische Tandartsen (STOVIT - Sekolah Kedokteran Gigi), ia manfaatkan dengan baik. Menurut Lukas Kusparmanto, cucu dari Moestopo, kakeknya itu memang berasal dari keluarga menengah ke atas. Bahkan ia diangkat menjadi asisten dokter gigi di Surabaya pada 1937 dan asisten direktur STOVIT tahun 1941.

Sekitar 1953, Moestopo mendirikan kursus gigi bagi tukang gigi untuk diarahkan sebagai dokter gigi. Kursus itu ia dirikan bersama sang istri, R.A. Soepartien Moestopo, bernama “Kursus Tukang Gigi Dr. Moestopo.” yang kemudian berkembang menjadi Universitas Prof. Dr. Moestopo.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI