Tampilkan di aplikasi

Edisi Oktober 1975, Mak Wok Bisa Main Silat

Majalah Intisari - Edisi 728
1 Mei 2023

Majalah Intisari - Edisi 728

Berawal dari menemani ayahnya bekerja sebagai pemusik gesek, Wolly atau Mak Wok pun terjun ke dunia akting. Anak tonil yang rajin minum jamu, membintangi film serial pertamanya sebagai jago silat, sampai ratusan peran di film nasional. Kecintaannya pada film dan sandiwara

Intisari
Setelah bertanya beberapa kali kemudian belok kanan dan kanan lagi, akhirnya saya berhasil juga menemukan rumah Wolly Sutinah. Pertama kali saya datang ternyata yang dicari sedang siap-siap berdandan karena akan memenuhi undangan menonton rush copy fi lmnya yang terbaru Keluarga Sinting.

Kedua kali kedatangan saya rupanya bukan di saat yang tepat, meskipun telah membuat janji sebelumnya dengan nyonya rumah. Waktu itu Wolly alias Mak Wok sedang tidak enak badan, kepala pusing, dan badan lemas.

“Bloeddruk,” katanya. Tetapi meski demikian, ia tetap menerima kedatangan saya “seadanya” saja, tanpa berdandan lagi. Wolly berkain sarung dengan blus panjang yang dimasukkan ke dalam sarungnya. Rambut diuntir ke atas.

Orangnya sendiri berperawakan agak besar, tinggi, dan berkulit sawo matang. Di sela-sela rambut hitamnya terlihat beberapa lembar rambut putih. Giginya yang putih bersih, tersusun rata, dan utuh membuat orang sangsi akan usianya yang sudah mencapai 60 tahun. Noda hitam dan keriput tanda penuaan pun tidak tampak di wajahnya. Wolly masih fi t dan masih dapat mengikuti zaman.

Di ruang tamunya yang luas terpampang lukisan perkawinan putrinya dan beberapa foto Wolly yang tergantung di dinding. Selain itu terisi oleh tempat duduk dan sejumlah kaset. Dengan suara yang cukup pelan diiringi tangan yang memijit kepala sambil kadangkadang tertawa besar, ia berkisah tentang masa lalunya.

Wolly menceritakan bahwa dunia sandiwara dikenalnya semasa kanak-kanaknya di bangku sekolah rakyat. Waktu itu ia acapkali menemani sang ayah yang bekerja sebagai pemain musik gesek pengiring film-film bisu di Bioskop Thalia. Itu dilakukan setiap Wolly berada di Betawi, karena ia ikut dengan neneknya di Magelang sejak kecil.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

INTERAKTIF
Selengkapnya
DARI EDISI INI