Tampilkan di aplikasi

Erros Djarot Album Badai Banyak Terinspirasi Keindahan Perempuan

Majalah Intisari - Edisi 728
1 Mei 2023

Majalah Intisari - Edisi 728

Erros Djarot

Intisari
Tak salah kalau dikatakan, dalam budaya pop Indonesia awal dekade 1970-an, jenama “Badai Pasti Berlalu” seolah telah menjadi sebuah jaminan kesuksesan komersil tersendiri.

Berawal dari cerita bersambung di harian Kompas, drama percintaan buah karya Marga T ini ternyata juga sukses saat novelnya diterbitkan pada Maret 1974. Dengan harga yang tidak murah dalam ukuran kala itu (Rp800), penjualannya bisa mencapai 24.000 eksemplar.

Kesuksesan masih berlanjut tatkala PT Suptan Film menggarap film Badai pada 1977 arah sutradara Teguh Karya. Dengan memajang bintang-bintang top saat itu: Christine Hakim, Roy Marten, Slamet Rahardjo, Mieke Wijaya; film ini diganjar empat piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) 1978 Ujung Pandang. Badai akhirnya juga mendapat piala Antemas FFI 1979 sebagai film terlaris 1978-1979.

Kesuksesan fenomenal rupanya masih berpihak pada album soundtrack Badai Pasti Berlalu yang dirilis seiring peredaran filmnya. Dengan menjual vokalis utama Chrisye dan Berlian Hutahuruk, album ini tak pernah benar-benar hilang dari toko-toko kaset dan CD, bahkan sampai hari ini. Sayangnya, ketidakjelasan manajemen pemasarannya, membuat data penjualan album bersampul hijau ini tidak bisa dipastikan.

Pada hari ini kita justru bisa menyaksikan album Badai yang telah jadi buruan kolektor album musik lawas. Terutama untuk album berbentuk vinyl versi rilisan tahun 1977 yang kini sudah tidak ada patokan harga lagi. Dari jejak digital di sebuah toko online, baru-baru ini ada bisa menjualnya sampai Rp17 juta!
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

INTERAKTIF
Selengkapnya
DARI EDISI INI