Tampilkan di aplikasi

Buku Marja hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Masih Ada Pintu Lain

Menemukan Solusi atas Berbagai Masalah

1 Pembaca
Rp 32.000 15%
Rp 27.200

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 81.600 13%
Rp 23.573 /orang
Rp 70.720

5 Pembaca
Rp 136.000 20%
Rp 21.760 /orang
Rp 108.800

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Kalau boleh diibaratkan, perjalanan hidup saya ini ibarat perjalanan menuju ke sebuah kota. Orang lain melakukan perjalanan dari Siak Sri Indrapura menuju Pekanbaru cukup ditempuh 2 jam perjalanan, tetapi saya mungkin menempuhnya selama 3 hari bahkan lebih, karena jenis kendaraan yang dipakai berbeda. Tetapi tidak apalah, yang penting sama-sama sampai di Pekanbaru.

Buku ini ditulis dengan niat ingin berbagi pengalaman dalam perjalanan, bagaimana saya bisa sampai di kota yang saya tuju, padahal kendaraan yang saya pakai hanyalah sepeda butut dengan kerusakan di sana sini. Saya ingin sekadar berbagi pelajaran ihwal kesulitan, harapan, dan pencapaian yang saya alami, karena saya tahu bahwa saya tidak sendirian dalam menapaki kehidupan yang penuh perjuangan ini. Barangkali saja bermanfaat.

Dalam buku ini terkandung wejangan-wejangan yang baik dengan contoh-contoh aktual yang gampang, sederhana, dan mudah dicerna. Dengan membacanya, maka pembaca akan mendapatkan setidaknya dua nilai tambah, yaitu nilai kecendekiaan dan nilai kerohanian.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Komaryatin, S.Pd.
Editor: Irwan Kurniawan

Penerbit: Marja
ISBN: 9786237625339
Terbit: November 2019 , 136 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Kalau boleh diibaratkan, perjalanan hidup saya ini ibarat perjalanan menuju ke sebuah kota. Orang lain melakukan perjalanan dari Siak Sri Indrapura menuju Pekanbaru cukup ditempuh 2 jam perjalanan, tetapi saya mungkin menempuhnya selama 3 hari bahkan lebih, karena jenis kendaraan yang dipakai berbeda. Tetapi tidak apalah, yang penting sama-sama sampai di Pekanbaru.

Buku ini ditulis dengan niat ingin berbagi pengalaman dalam perjalanan, bagaimana saya bisa sampai di kota yang saya tuju, padahal kendaraan yang saya pakai hanyalah sepeda butut dengan kerusakan di sana sini. Saya ingin sekadar berbagi pelajaran ihwal kesulitan, harapan, dan pencapaian yang saya alami, karena saya tahu bahwa saya tidak sendirian dalam menapaki kehidupan yang penuh perjuangan ini. Barangkali saja bermanfaat.

Dalam buku ini terkandung wejangan-wejangan yang baik dengan contoh-contoh aktual yang gampang, sederhana, dan mudah dicerna. Dengan membacanya, maka pembaca akan mendapatkan setidaknya dua nilai tambah, yaitu nilai kecendekiaan dan nilai kerohanian.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah Swt, Yang Maha Pemberi karunia, Maha Menepati janji, Maha Menunjukkan jalan, dan Penguasa alam raya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabatnya.

Saya adalah seorang guru yang pada tahun 2016 ini berumur 59 tahun, berarti satu tahun lagi memasuki usia pensiun. Lebih kurang 30 tahun saya merasakan pahit-manisnya kehidupan, baik dalam kedudukan sebagai seorang guru di sekolah, sebagai ibu dari ketiga orang anak, maupun sebagai warga masyarakat.

Rentang waktu 30 tahun apabila dijalani dengan penuh kemudahan, mungkin terasa begitu cepat. Namun, jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka menjalani hidup dalam rentang waktu tersebut akan terasa sangat lama dan bisa menimbulkan rasa lelah.

Pada saat kita dilahirkan, kita tidak bisa memilih bagaimana kondisi pada saat dilahirkan, dari mana berasal, bagaimana keadaan kedua orangtua; kaya ataukah miskin, hitam ataukah putih, dan sebagainya.

Andaikan saya boleh memilih atau menawar, tentu saya akan memilih atau meminta agar saya dilahirkan dari keluarga yang serba berkecukupan, berwajah cantik, berkepribadian menarik, dan memiliki hal-hal positif lainnya.

Tetapi yang terjadi pada diri saya adalah sebaliknya. Saya memiliki banyak kelemahan, baik jasmani maupun ruhani, sehingga karena kelemahan tersebut maka sering timbul masalah dan kesulitan pada saat saya menjalani kehidupan sehari-hari.

Tetapi beruntunglah, ibu saya dan agama yang saya anut selalu mengajarkan agar saya selalu bersyukur bagaimanapun kondisinya, karena Allah akan menambah nikmat-Nya bagi hamba-Nya yang selalu bersyukur. Dengan modal ketabahan yang luar biasa ditambah dengan selalu mensyukuri nikmat- Nya, al-hamdulillâh saya mampu menapaki perjalanan hidup ini sampai usia sekarang.

Kalau boleh diibaratkan, perjalanan hidup saya ini ibarat perjalanan menuju ke sebuah kota. Orang lain melakukan perjalanan dari Siak Sri Indrapura menuju Pekanbaru cukup ditempuh 2 jam perjalanan, tetapi saya mungkin menempuhnya selama 3 hari bahkan lebih, karena jenis kendaraan yang dipakai berbeda. Tetapi tidak apalah, yang penting sama-sama sampai di Pekanbaru.

Buku ini ditulis dengan niat ingin berbagi pengalaman dalam perjalanan, bagaimana saya bisa sampai di kota yang saya tuju, padahal kendaraan yang saya pakai hanyalah sepeda butut dengan kerusakan di sana sini. Saya ingin sekadar berbagi pelajaran ihwal kesulitan, harapan, dan pencapaian yang saya alami, karena saya tahu bahwa saya tidak sendirian dalam menapaki kehidupan yang penuh perjuangan ini. Barangkali saja bermanfaat.

Jangan bersedih, apalagi sampai berputus asa, apabila kita hidup dalam kemiskinan, karena dengan kemiskinan tersebut, sesungguhnya Allah hendak mencoba kita. Hendaklah berendah hati di hadapan Allah dan bertawakal kepada-Nya meski hidup dalam kondisi kekurangan.

Allah mendidik kita antara lain dengan kemiskinan agar kita menjadi emas murni. Sikap yang mesti kita pegang teguh dalam menghadapi kesempitan adalah tenang dan tegar dengan keyakinan pada qadha Allah dan bahwa kita akan kembali kepada-Nya.

Kemudian bagi yang mampu menempuh perjalanan dari Siak Sri Indrapura menuju Pekanbaru dalam waktu 2 jam karena menggunakan mobil keluaran terbaru, saya harap tidak terlalu bangga apalagi sampai merendahkan orang lain yang memakai sepeda butut, karena sesungguhnya hidup ini milik Allah.

Tidak ada kata tidak mungkin kalau Allah berkehendak, dan Dia juga sudah berjanji bahwa doa orang yang terzalimi akan cepat terkabulkan. Di samping itu, kesulitan-kesulitan yang dialami seseorang justru akan menjadi tantangan sendiri untuk terus berjuang dan bertahan sehingga pada akhirnya dia mampu meraih apa yang dicita-citakannya.

Terakhir, saya mohon maaf apabila dalam buku ini banyak ditemukan kekurangan di sana-sini. Buku ini ditulis bukan untuk menyinggung seseorang ataupun kelompok tertentu, tetapi semata-mata sekadar berbagi pengalaman hidup, dan semoga saja bermanfaat.

Daftar Isi

Sampul
Pitawat Seorang Guru
Kata Pengantar
Daftar isi
Sang Pemenang
Manusia Berkualitas Pantang Berputus Asa
Yang Tua yang Berkhianat
Habis Gelap Terbitlah Terang
Lumpuhkanlah Ingatanku...
Sarjana Universitas
Perjuangan Hidup
Di-PHK Bukan Akhir Segalanya
Jodoh dari Langit
Tetap Tersenyum Walau Gagal Meraih Impian
Hanya Allah yang
Menyayangiku
Roda itu Berputar
Sabar itu Indah
Sabda Cinta
Ketika Tangan Berada di Atas
Masih Ada Pintu Lain
Tetap Tegar
Meski Jatuh ke Dasar
Terimakasih Kota Istana
Sakitilah Aku, Kau Kubiarkan
Kesulitan Lewat,
Kemudahan Mendekat
Guruku yang Seksi
Daftar Pustaka
Indeks
Tentang Penulis