Ikhtisar
Dalam buku ini penulis berusaha menuangkan segala rasa yang sedang tertanam dalam dada, semua tentang suka duka, cinta dan harapan dalam meniti jalan kehidupan agar mendapatkan ridho dari Tuhan, Allah Subhanahu wa ta’ala. Tentu dalam menyusuri kehidupan, kita melewati banyak rintangan penuh dengan masalah yang terkadang membuat hati melemah, namun kami yakin hanya ada satu solusi dari banyaknya masalah, yaitu mendekatkan diri pada sang Ilahi. Mari kita berjalan bersama, “meniti jalan yang diridhoi” dengan ketaatan pada sang ilahi. Jangan menunggu nanti karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi, mari kita mulai dari saat ini.
Ulasan Editorial
Segala puji hanyalah milik Allah Subhanahu wa ta’ala, kami memuji-Nya dengan Asmaul Husna, memohon perlindungan dan ampunan kepada-Nya. Kalimat tahmid Alhamdulillah tak hentihentinya membasahi lisan kita memuji atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, serta atas nikmat terbesar yang diberikan yaitu nikmat Iman dan Islam. Kami berlindung dari keburukan diri kami dan keburukan amal perbuatan kami. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam, kepada keluarga beliau, sahabat beliau dan seluruh orang-orang yang istiqomah dijalannya hingga akhir zaman, yang atas perjuangannya kita dapat merasakan nikmatnya dinul Islam dan merasakan nikmatnya ketenangan dalam ketaatan.
Dalam buku ini penulis berusaha menuangkan segala rasa yang sedang tertanam dalam dada, semua tentang suka duka, cinta dan harapan dalam meniti jalan kehidupan agar mendapatkan ridho dari Tuhan, Allah Subhanahu wa ta’ala.
Tentu dalam menyusuri kehidupan, kita melewati banyak rintangan penuh dengan masalah yang terkadang membuat hati melemah, namun kami yakin hanya ada satu solusi dari banyaknya masalah, yaitu mendekatkan diri pada sang Ilahi.
Mari kita berjalan bersama, “meniti jalan yang diridhoi” dengan ketaatan pada sang ilahi. Jangan menunggu nanti karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi, mari kita mulai dari saat ini
Pendahuluan / Prolog
Pengantar
Segala puji hanyalah milik Allah Subhanahu wa ta’ala, kami memuji-Nya dengan Asmaul Husna, memohon perlindungan dan ampunan kepada-Nya. Kalimat tahmid Alhamdulillah tak hentihentinya membasahi lisan kita memuji atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, serta atas nikmat terbesar yang diberikan yaitu nikmat Iman dan Islam. Kami berlindung dari keburukan diri kami dan keburukan amal perbuatan kami. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam, kepada keluarga beliau, sahabat beliau dan seluruh orang-orang yang istiqomah dijalannya hingga akhir zaman, yang atas perjuangannya kita dapat merasakan nikmatnya dinul Islam dan merasakan nikmatnya ketenangan dalam ketaatan.
Dalam buku ini penulis berusaha menuangkan segala rasa yang sedang tertanam dalam dada, semua tentang suka duka, cinta dan harapan dalam meniti jalan kehidupan agar mendapatkan ridho dari Tuhan, Allah Subhanahu wa ta’ala.
Tentu dalam menyusuri kehidupan, kita melewati banyak rintangan penuh dengan masalah yang terkadang membuat hati melemah, namun kami yakin hanya ada satu solusi dari banyaknya masalah, yaitu mendekatkan diri pada sang Ilahi.
Mari kita berjalan bersama, “meniti jalan yang diridhoi” dengan ketaatan pada sang ilahi. Jangan menunggu nanti karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi, mari kita mulai dari saat ini.
Penulis
Arip Hidayat - Saat ini keseharian penulis bekerja sebagai staf di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin, Makassar. Karya lain penulis adalah buku katakan tidak pada ulkus diabetikum serta buku kebijakan kesehatan dan peran keperawatan di masa pandemi covid-19.
Editor
Arip Hidayat - Saat ini keseharian penulis bekerja sebagai staf di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin, Makassar. Karya lain penulis adalah buku katakan tidak pada ulkus diabetikum serta buku kebijakan kesehatan dan peran keperawatan di masa pandemi covid-19.
Daftar Isi
Cover Depan
Pengantar
Daftar Isi
Ridho Allah
Berbakti
Puncak Kesedihan
Waktu Bersama
Tentang Rasa
Perjalanan Kehidupan
Hidayah
Kehendak Tuhan
Istiqomah
Kemurniaan Hati
Hilang Arah
Jawaban Tuhan
Tidak Akan Kecewa
Terpuruk
Jenuh
Perjalanan
Demikianlah Dunia
Kepastian
Tanda Keimanan
Semua Akan Diuji
Cinta dan Harapan
Bertepuk Sebelah Tangan
Menahan Rasa
Masa Lalu
Berjalan Bersama
Cobaan dalam Cinta
Cerminan Diri
Penghujung Jalan
Intropeksi Diri
Jangan Cela Hijrahnya
Hijrah Setengah Hati
Pernah Sholeh
Kembalikan Semangatmu
Jangan Bandingkan
Berada Pada Ketidakpastian
Privilege
Mengejar Popularitas
Berdamai dengan Waktu
Setiap Kesulitan Ada Kemudian
Qonaah
Untukmu Wahai Pemuda
Masa Mudamu Dihabiskan
Tentang Penulis
Kutipan
Pengantar
Segala puji hanyalah milik Allah Subhanahu wa ta’ala, kami memuji-Nya dengan Asmaul Husna, memohon perlindungan dan ampunan kepada-Nya. Kalimat tahmid Alhamdulillah tak hentihentinya membasahi lisan kita memuji atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, serta atas nikmat terbesar yang diberikan yaitu nikmat Iman dan Islam. Kami berlindung dari keburukan diri kami dan keburukan amal perbuatan kami. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam, kepada keluarga beliau, sahabat beliau dan seluruh orang-orang yang istiqomah dijalannya hingga akhir zaman, yang atas perjuangannya kita dapat merasakan nikmatnya dinul Islam dan merasakan nikmatnya ketenangan dalam ketaatan.
Dalam buku ini penulis berusaha menuangkan segala rasa yang sedang tertanam dalam dada, semua tentang suka duka, cinta dan harapan dalam meniti jalan kehidupan agar mendapatkan ridho dari Tuhan, Allah Subhanahu wa ta’ala.
Tentu dalam menyusuri kehidupan, kita melewati banyak rintangan penuh dengan masalah yang terkadang membuat hati melemah, namun kami yakin hanya ada satu solusi dari banyaknya masalah, yaitu mendekatkan diri pada sang Ilahi.
Mari kita berjalan bersama, “meniti jalan yang diridhoi” dengan ketaatan pada sang ilahi. Jangan menunggu nanti karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi, mari kita mulai dari saat ini.