Tampilkan di aplikasi

Indonesia kini hanya punya special harimau Sumatera

Majalah Matra - Edisi 0817
14 Desember 2017

Majalah Matra - Edisi 0817

Harimau dipercaya merupakan keturunan hewan pemangsa zaman purba yang dikenal sebagai Miacids.

Matra
Dalam pertemuan tersebut disepakati Global Tiger Recovery Program atau biasa disebut GTRP, yang merupakan dokumen berisi upaya bersama untuk menyelamatkan populasi harimau dari kepunahan. Pada pertemuan tersebut juga disepakati bahwa pada tanggal 29 juli adalah tanggal peringatan Global Tiger Day atau Hari Harimau Sedunia yang akan diperingati setiap tahunnya.

Penyelamatan harimau dari kepunahan menjadi sangat penting. Diperkirakan populasi populasi harimau sedunia hanya tersisa 3.000 – 4.000 ekor di alam liar. Jauh menurun dari populasi di awal abad 20, di mana mencapai 100.000 ekor.

Penurunan populasi ini karena perburuan besar-besaran serta hilangnya 93 persen hutan sebagai tempat hidup harimau. Kedua ancaman ini masih terus berlangsung mengingat seluruh bagian dari tubuh harimau masih menjadi koleksi yang sangat diincar di pasar gelap.

Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di Indonesia. Bahkan dari tiga subspesies harimau yang semula dipunyai Indonesia, kini tinggal harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) dengan populasi sekitar 600 ekor di alam liar.

Saat ini konservasi harimau sumatera yang cukup berhasil mengembangkan populasi “datuk” sebutan warga Sumatera Barat kepada harimau berada di TWNC di Lampung Barat. Sedangkan kedua subspesies lainnya, yakni harimau bali (Panthera tigris Balica) telah dinyatakan punah sekitar tahun 1937 dan harimau jawa (Panthera Tigris Sondaica) punah sekitar tahun 1972.
Majalah Matra di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI