Tampilkan di aplikasi

Berpisah dengan keluarga demi menjaga kelautan maritim

Majalah Matra - Edisi 0717
14 Desember 2017

Majalah Matra - Edisi 0717

Menyaksikan hamparan nan biru lautan, seluas mata ini memandang cakrawala. Bunyi peluit dari kapal perang kebanggaan Republik Indonesia nan gagah menandakan saatnya berganti tugas.

Matra
Prajurit TNI AL punya tugas berat menjaga keamanan laut Indonesia. Mereka harus memantau pergerakan ribuan kapal yang beraktivitas di wilayah Tanah Air. Tak hanya itu, mereka juga memiliki fungsi sosial yang tak bisa dielakkan.

Bertugas menjaga teritorial kedaulatan laut kita dan di pulau terdepan, bagi prajurit TNI Angkatan Laut merupakan kepercayaan dari pimpinan yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Mendapat tugas tersebut juga merupakan kebanggaan bagi setiap personel Angkatan Laut.

Bertugas di satuan yang berbatasan langsung dengan wilayah negara lain salah satunya dijalani oleh Mayor Tendri Ardian yang pernah menjabat Komandan Pos Angkatan Laut (PosAL) Sabu. Tidak mudah berada di medan tugas yang jauh dari keluarga.

Namun sebagai seorang prajurit yang bangga dengan pilihan karier di kemiliteran, Tendri menjalankan tugas negara melebihi segalanya. Atau pengalaman awak kapal KRI Hasanuddin 366 yang merayakan Lebaran justru di tengah lautan yang maha luas jauh dan terpisah dari keluarga.

Atau Sunardi Komandan Kapal KAL Betok yang harus menyusuri perairan di Papua terkadang harus menghadapi ombak besar. Saya jadi ingat lagu yang diajarkan orang tua kami, nenek moyangku orang pelaut gemar mengarung luas samudra menerjang ombak tiada takut menempuh badai sudah biasa.

Itu adalah penggalan lirik lagu anakanak yang dulu sering kita dengarkan di masa kecil. Lirik lagu itu juga seakan mewakili kebanggaan bangsa Indonesia sebagai pemilik negeri lautan.
Majalah Matra di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI