Tampilkan di aplikasi

Tiga rahasia Cina keturunan

Majalah Matra - Edisi 0323
10 Agustus 2021

Majalah Matra - Edisi 0323

Cina

Matra
Cina keturunan bisa lebih maju dari bangsa lain, semisal dari asal India, orang Arab, orang Jerman, orang Amerika, atau orang Indonesia. Mereka sudah terbiasa menderita dan tahan banting.

Di Jakarta, misalnya, ada keturunan Cina dan pribumi sama-sama membuka toko kain di Senen. Dua tahun berjalan, bisnis si Cina makin maju, sementara toko si Pak Haji yang merupakan pribumi yang berada sebelahnya bangkrut.

Kenapa bisa begitu? Ternyata, bukan karena si Cina main curang atau guna-guna Pak Haji. Ternyata itu karena si Cina, walaupun sudah untung, uangnya disimpan dan ditabung saja, untuk mengembangkan bisnisnya lagi.

Dia dan istrinya makan telor ceplok saja. Sedangkan Pak Haji, baru untung sedikit sudah makan besar di restoran, karena gengsi sama keluarga nya. Fenomena di negara Paman Sam saat ini bisa menjadi introspeksi untuk meniru kebaikan dari masyarakat kita yang sangat majemuk dengan beraneka budaya-suku-ras-agama.

1. Untuk urusan uang misalnya, profesional bule, bila gajian langsung ke bar, minum-minum sampai mabuk, beli baju baru, beli hadiah macammacam untuk istrinya. Dan, sisanya 10% disimpan di bank. Untuk kaum Cina (keturunan), kalau gajian langsung disimpan di bank, kadang-kadang di investasikan lagi di bank, misalnya dengan membeli saham, atau dibungakan dan mencicil properti. Kadang, baju dipakai itu-itu saja sampai butut. Uang yang disimpan ke bank bisa sampai 75%-80% dari gaji.

Orang-orang Melayu, bila gajian biasanya menikmati kerja kerasnya dengan makan-makan agak mewah sedikit. Membeli baju, paling senang bila on-sale (lagi diskon). Demikian juga, beli barang-barang kebutuhan istri, sisanya kira-kira tinggal 15-20% terus disimpan di bank.
Majalah Matra di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI