Tampilkan di aplikasi

Sejarah Hagia Sophia

Majalah Matra - Edisi 0326
11 April 2022

Majalah Matra - Edisi 0326

Hagia Sophia

Matra
Bangunan bersejarah Hagia Sophia di Istanbul, Turki, ramai diperbincangkan sepanjang Juli 2020. Bangunan berusia 1500 tahun itu menjadi saksi masa pemerintahan yang berubah seiring perkembangan zaman.

Pemandu wisata Istanbul, Turki, Tugrul Turnali mengatakan Hagia Sophia telah menjadi simbol penting bagi Kristen Ortodoks dan Muslim selama berabad-abad, sekaligus menjadi warisan kebudayaan bagi Negara Turki.

Hagia Sophia, bukan sekadar arsitektur bermuatan sejarah, namun juga ikon kekuasaan dan simbol kepercayaan. Secara singkat, Hagia Sophia telah melalui empat era kepemimpinan penting, yang sekaligus mengubah fungsi utama dari landmark di kota yang dahulu bernama Konstantinopel ini.

Awalnya, Hagia Sophia atau dalam bahasa Turki disebut Ayasofya, dibangun sebagai basilika bagi Gereja Kristen Ortodok Yunani. Kekaisaran Bizantium, Constantinus, kemudian membangun Hagia Sophia pada 360 Masehi sebagai gereja Ortodoks.

Selama beberapa abad, bangunan ini digunakan sebagai gereja dan katedral, serta mengalami beberapa kali pembangunan, hingga fondasi seperti saat ini. Gempa bumi pada 1344 menghancurkan struktur bangunan. Dan untuk sementara, Bizantium menutup area tempat ibadah selama beberapa waktu.

Tahun 1453: Era Kesultanan Ottoman, Hagia Sophia menjadi masjid Era Kekaisaran Bizantium berakhir pada 1453 setelah ditaklukkan oleh Sultan Mehmed II dari Kekaisaran Ottoman. Sultan Mehmed II menaklukkan Konstantinopel dan mengubah status Hagia Sophia menjadi masjid.
Majalah Matra di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

INTERAKTIF
Selengkapnya
DARI EDISI INI