Tampilkan di aplikasi

Buku MNC Publishing hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

My Family Is My Life

Antologi Cerpen Part II

1 Pembaca
Rp 35.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 105.000 13%
Rp 30.333 /orang
Rp 91.000

5 Pembaca
Rp 175.000 20%
Rp 28.000 /orang
Rp 140.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Barang siapa yang bertanya di mana tempat kebahagiaan itu, maka Meldy menjawab kebahagiaan itu berada di lampu merah, dengan ukulele yang selalu dibawanya, diiringi suara polosnya tapi menawan; begitulah ia menyederhanakan sebuah kebahagiaan. Ia memanfaatkan waktu luang dengan mengamen di lampu merah kala menyala. Barang siapa yang melihatnya, pastilah merasa heran kenapa gadis seranum itu berada di tempat yang terik, tempat yang bising dan penuh keramaian.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Ribka Uli

Penerbit: MNC Publishing
ISBN: 9786026931443
Terbit: Maret 2022 , 197 Halaman










Ikhtisar

Barang siapa yang bertanya di mana tempat kebahagiaan itu, maka Meldy menjawab kebahagiaan itu berada di lampu merah, dengan ukulele yang selalu dibawanya, diiringi suara polosnya tapi menawan; begitulah ia menyederhanakan sebuah kebahagiaan. Ia memanfaatkan waktu luang dengan mengamen di lampu merah kala menyala. Barang siapa yang melihatnya, pastilah merasa heran kenapa gadis seranum itu berada di tempat yang terik, tempat yang bising dan penuh keramaian.

Pendahuluan / Prolog

Gadis Lampu Merah
Barang siapa yang bertanya di mana tempat kebahagiaan itu, maka Meldy menjawab kebahagiaan itu berada di lampu merah, dengan ukulele yang selalu dibawanya, diiringi suara polosnya tapi menawan; begitulah ia menyederhanakan sebuah kebahagiaan.

Ia memanfaatkan waktu luang dengan mengamen di lampu merah kala menyala. Barang siapa yang melihatnya, pastilah merasa heran kenapa gadis seranum itu berada di tempat yang terik, tempat yang bising dan penuh keramaian. Hanya saja, pakaian dan tubuhnya yang tercium itu menandakan macam bau orang miskin.

Bermodal suara emasnya, begitu kata guru SMP-nya, ia tak punya rasa malu sedikit pun menjajakan suaranya itu di lampu merah. Panas terik dan polusi menjadi teman karibnya selama mencari uang. Meski begitu, ia adalah sedikit dari anak-anak jalanan yang masih merasakan bangku sekolah.

Jauh sebelum mengamen di lampu merah, kepada ayahnya, ia penah mengatakan ingin bercita-cita menjadi seorang model. Bagi ayah yang baik, pastilah akan mendukung apapun demi kebahagiaan seorang anak. Pernah suatu hari ia didafarkan oleh ayahnya pada kontes model yang berada di salah satu Mall. Namun sayang, ia urung diri karena tak punya kostum untuk kontes sebagai salah satu syaratnya dan tak punya uang untuk membelinya.

Persediaan pakaian di lemari pun hanya seragam putih biru yang paling bagus dan itu pun dibelinya dua tahun lalu. Harapan Meldy menjadi model mulai beringsut. Wajahnya begitu muram macam pengemis kelaparan tiga hari belum makan. Tapi ayahnya tak henti menyemangati anak satu-satunya itu. Suatu hari ayahnya mengajak Meldy ke lapangan untuk bermain layang-layang, berusaha meredakan kekecewaan Meldy.

Daftar Isi

Sampul
Daftar Isi
Gadis Lampu Merah
Little Wing
Dijeruji Kehidupan
Hiasan Cinta Buah Hati Kami
“April Pulang Ma, Pa..”
Keluarga Tak Utuh
Doa Yang Salah
Untukmu Pelita Hati
Ayah Dan Cintanya
Hanya Keluarga Tempat Kembali
Tante Mala
Aku, Ayah Dan Ibuku
Semut Pun Peduli
Kado Terakhir Ayah
Estafet Mimpi Caturwarga
Di Balik Jeruji
Jiwa yang Sepi
Kasih Yang Tak Terlihat
Usaha Dalam Keterbatasan Berbuah Kesuksesan
Lentera Ku
About Us …