Setelah sempat dibahas dalam sesi first ride di edisi 1007 lalu, akhirnya Suzuki NEX II bisa di-test ride di edisi 1009 ini. Skubek yang dibanderol mulai Rp 13,9 jutaan (OTR Jakarta) ini digunakan harian sejauh hampir 500 km untuk menguji kualitasnya. NEX II diuji mulai dari kondisi jalan lengang hingga kembali macet setelah lebaran. Tidak lupa kita uji dyno tes dan konsumsi bahan bakar supaya lebih lengkap. Bagaimana hasilnya? Uje
RIDING POSITION. Duduk di atas Nex II, tentu tidak ada kesulitan berarti bagi rider postur 173 cm/56 kg. Kaki jelas menapak sempurna, bahkan cenderung menekuk jika diturunkan keduanya. Sayangnya tidak ada data berapa centimeter tinggi dari aspal ke jok.
Tapi, untuk rider dengan postur kaki agak panjang NEX II bisa dibilang paling nyaman di kelasnya, karena jarak antara dengkul dan dek bawah setang cukup jauh dan tidak mentok. Dek bawah juga cukup luas untuk mengakomodasi kaki dengan ukuran sepatu 42.
HANDLING. Memiliki desain yang cukup ramping, NEX II terbukti handal dan nyaman untuk diajak riding harian di perkotaan yang padat seperti Jakarta. Ditambah bobotnya yang hanya 93 kg, membuat NEX II untuk selap-selip di kemacetan terbukti sangat mudah. Apalagi, NEX II ini dibekali ban yang lebih lebar dari generasi sebelumnya yakin 80/90-14 untuk depan dan 90/90- 14 di belakang.
Sayangnya ban NEX II belum tubeless, jadi sedikit khawatir jika melintasi daerah rawan sebaran ranjau paku. He,he,he... Salah satu keunggulan NEX II adalah bantingan suspensinya yang dirasa cukup pas, tidak terlalu lembut dan tidak terlalu keras. Tapi, sayangnya jok dirasa agak tipis, sehingga jika diajak riding di atas dua jam akan terasa cukup risih. Tapi wajar, turing aja kan harus istirahat tiap dua jam riding kan. Ha,ha,ha..
