Ketika Rasulullah Saw ditanya tentang arti keselamatan, beliau menjawab, "Jagalah lisanmu." Dalam haditsnya yang lain, Rasulullah Saw mengingatkan kita untuk berkata baik. Jika tidak bisa, maka diam lebih baik karena inilah ciri iman kepada Allah. Demikian besarnya peran nikmat Allah yang bernama lisan ini. la bisa mendatangkan manfaat, tapi juga bisa mendatangkan petaka bagi diri sendiri maupun orang lain. Buku ini bisa menjadi sahabat kita untuk lebih terampil mengendalikan lisan sehingga akan lahir adalah kebaikan darinya.

Tiada sepatah kata pun yang ter mulut kita luput dari pendengaran Allah. ucap dari Tiada sepatah kata pun yang kita ucapkan kecuali akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt. Karena itu, sebaikbaik manusia adalah orang yang terampil untuk memperhitungkan dan memperhatikan setiap perkataan yang akan diucapkannya dan menjaga niatnya.

Alangkah baiknya orang yang mampu menahan setiap perkataan yang diucapkannya, dan alangkah beruntungnya orang yang bisa menahan diri dari perkataan sia-sia dan menggantinya dengan terus berzikir kepada Allah.

Sampul
Pengantar Penerbit
Daftar Isi
Pendahuluan
Keutamaan Menjaga Lisan
     1. Ciri iman kepada Allah dan hari akhir.
     2. Meraih kedudukan Islam paling utama.
     3. Jaminan masuk surga.
     4. Diangkat derajatnya oleh Allah.
     5. Penutup aib.
     6. Mengalahkan setan.
5 Bahaya Lisan
     1. Dusta
     2. Berburuk sangka (sû’uzhan)
     3. Menggunjing (ghîbah)
     4. Mengadu domba (namîmah)
     5. Banyak bicara
4 Kiat Menjaga Lisan
     1. Berkatalah dengan perkataan yang benar.
     2. Berkatalah sesuai tempatnya.
     3. Jaga Kehalusan Tutur Kata.
     4. Berkatalah yang bermanfaat.
Nasihat Kyai: Habib Muhsin Al‐Hamid:
Sampul Belakang