Umumnya perempuan mendambakan kulit mulus, bersih, dan sehat. Betul, kan, Ma? Sayangnya, Mama yang bersalin sesar justru mempunyai masalah dengan hal ini. Soalnya, pascaoperasi, walau sudah tidak nyeri dan lukanya sembuh, tapi kulit perut tampak lebih keriput, hitam, dan tidak fresh. Kondisi ini tentu menjadi masalah besar bagi Mama. Kabar baiknya, solusinya tidak harus dengan treatment ini-itu yang mahal, kok, namun cukup dengan buah-buahan. Ah, masa, sih? Mama mungkin tak percaya. Baiklah, ini penjelasannya.
Gara-Gara Hormon Sebelumnya Mama perlu ketahui, perubahan kulit yang menjadi lebih gelap di sekitar mata, hidung, dahi, dan bibir atas, juga dialami tak hanya oleh mama yang menjalani persalinan sesar, namun juga yang menjalani persalinan normal (per vaginam). Kondisi yang dikenal de ngan topeng kehamilan (chloasma/melasma gravidarum) ini terjadi ka rena pengaruh hormon. saat Mama hamil, kadar hormon estrogen dan progresteron mengalami naik-turun dan menyebabkan topeng kehamilan tersebut.
Naik-turunnya hormon tersebut bisa juga memengaruhi kulit bagian lain, seperti bagian perut. Nah, pada Mama yang bersalin sesar, kulit perut bisa menjadi lebih hitam lantaran proses operasi. Tindakan operasi dapat membuat Mama kehi langan zat gizi, yaitu energi, protein, vitamin dan mineral, serta cairan. Padahal, zat gizi tersebut selain sangat penting untuk proses penyembuhan luka setelah operasi, juga untuk pemeliharaan kulit dan jaringan. Sebenarnya, kondisi kulit yang “buruk” ini akan memudar secara alami selama enam bulan pascamelahirkan. Apa boleh buat, Mama perlu sabar menunggu hingga enam bulan lamanya agar dampak dari topeng kehamilan hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, selama menunggu itu bukan berarti hanya berdiam diri saja. Mama juga perlu memerhatikan asupan nutrisi. Ingat, saat operasi, Mama sudah kehilangan aneka zat gizi penting.
