Playdate pada prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial anak. Diharapkan, buah hati mulai membangun ikatan dengan orang-orang di luar keluarga intinya. Melatih keterampilan sosial ini penting agar anak mudah bergaul dan tak canggung saat bertemu orang baru. Lebih lanjut, diharapkan anak akan mudah beradaptasi ketika memasuki usia sekolah.
Sarat Manfaat Playdate, biasanya cukup dihadiri dua, tiga, atau empat teman. Pengundang bisa merancang kegiatan outdoor maupun indoor. “Kalau indoor, biasanya yang disediakan cukup mainan ukuran kecil yang bisa dimainkan bersama, seperti beragam mainan konstruksi, antara lain: puzzle tiga dimensi untuk anak laki-laki, boneka beserta pakaian rumah-rumahannya untuk anak perempuan. Tapi kalau outdoor, mainan yang disediakan biasanya lebih besar seperti perosotan, sejenis halangrintang portable (yang bisa dipompa dan dikempeskan), kemah-kemahan, dan lainnya, tergantung pada kesiapan tuan/ nyonya rumah,” kata Anindita Budhi, pemerhati perkembangan anak yang juga rutin mengadakan playdate.
Meskipun playdate merupakan budaya asing, perempuan yang akrab dipanggil Dita ini memandangnya sebagai kegiatan positif. “Bermain adalah aktivitas fisik yang menyenangkan. Lewat bermain bersama, anak-anak mampu mengeluarkan semua kreativitas dan melakukan berbagai eksperimen yang belum pernah mereka lakukan,” ujarnya. Disamping itu, ada beragam manfaat penting lain yang bisa didapatkan oleh anak melalui playdate. Mengembangkan keterampilan sosial Semakin sering ia berinteraksi dengan teman sebayanya, semakin ia terlatih bagaimana berkomunikasi dan membina relasi dengan orang lain.
Konflik atau masalah pasti ada, tetapi yakinlah anak punya cara sendiri untuk menyelesaikannya. Justru dari sini anak belajar untuk bernegosiasi ketika dihadapkan pada suatu masalah yang timbul, memperbaiki masalah tersebut dengan sebuah pemecahan dan berpikir kritis. Keterampilan ini juga dapat membangun anak menjadi seorang pemimpin.
