Tempo hari lebih baik ketinggalan dompet ketimbang ketinggalan HP. Sekarang? Masih seperti itu juga. Bahkan, sekarang ketinggalan HP bukan hanya kita seperti “tersesat di tengah rimba”—tapi bisa-bisa kita berantem sama tukang parkir. Paling tidak seperti itulah yang dialami Tiffani, salah satu teman kita.
“Waktu itu, aku lagi buru-buru pergi ke tempat klien. Pas mau pulang aku baru sadar kalau aku enggak bawa dompet. Pokoknya aku sama sekali enggak pegang duit. Bingung, kan, bayar parkirnya gimana. Tapi untungnya, nih, aku bawa HP dan di mobil ada kartu uang elektronik. Akhirnya aku tinggal buka internet banking, isi saldo, terus aku bisa bayar parkir, deh!” Jika urusan Tiffani sama tukang parkir beres, Nenna malah nyaris ribut sama kasir resto.
“Aku abis makan di satu resto. Eh pas mau bayar, aku ternyata enggak bawa dompet. Untung aja, nih, aku bawa HP dan pake aplikasi Go-Jek. Untung juga aku selalu isi saldo Go-Pay. Gak jadi bermasalah sama kasir resto, sudah begitu aku dapat cashback pula.” Kisah dua teman itu, mungkin pernah juga kita alami—dan bisa jadi seperti kisah ribuan pengguna uang elektronik lainnya.
Dan mengapa transaksi pembayaran dengan uang elektronik makin “ngetren” saja, tentunya kita tak perlu heran. Karena, uang elektronik bukan sekadar solusi jika kita “ketinggalan dompet”—tapi memang begitu banyak manfaat yang ditawarkan uang “tak kasat mata” itu. “E-wallet merupakan perkembangan teknologi finanasial berbasis digital yang menjadi solusi untuk masyarakat Indonesia untuk bisa melakukan transaksi keuangan secara lebih aman, praktis, terjangkau, kemudian waktu yang digunakan pun sangat efisien,” jelas Mike Rini, Founder dan Financial Planner Mitra Rencana Edukasi.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.