Tampilkan di aplikasi

Terapi plasma konvalesen, untuk pasien Covid-19 bergejala ringan dan sedang

Tabloid NOVA - Edisi 1745
2 Agustus 2021

Tabloid NOVA - Edisi 1745

Semakin banyak orang yang mencari plasma konvalesen. Apakah semua pasien layak dengan pengobatan ini?

NOVA
Belakangan ini, kita semakin sering mendengar donor plasma konvalesen. Ya, plasma konvalesen banyak dicari untuk memenuhi kebutuhan terapi penyembuhan bagi orang yang sedang dalam penanganan akibat terinfeksi Covid-19. Kita-kita yang pernah menderita Covid-19 bisa juga, kok, menjadi donor plasma konvalesen untuk membantu orang lain. Tapi ada syaratnya.

Bagaimana plasma konvalesen bisa menyembuhkan dan bagaimana bila kita ingin mendonor? Kepada NOVA, Dokter Spesialis Patologi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Leni Lismayanti, dr., SpPK(K) menjelaskan, plasma konvalesen adalah plasma yang diambil dari pasien yang pernah terkena Covid-19. Plasma sendiri adalah bagian darah berwarna kuning dan cair dengan kandungan antibodi di dalamnya.

“Plasma konvalesen itu adalah plasma yang mengandung antibodi yang diperoleh dari pasien Covid-19 yang sudah sembuh,” kata Leni. Terapi ini berpijak pada pemahaman bahwa seorang penyintas infeksi, di tubuhnya terbentuk antibodi setelah ia sembuh. Nah, bila plasma konvalesen yang sudah mengandung antibodi ini dimasukkan ke tubuh pasien yang sedang sakit, diharapkan dapat melawan infeksi virus yang sedang terjadi.

Tapi seperti yang dijelaskan Leni, terapi plasma konvalesen ini adalah terapi pilihan, digunakan jika belum tersedia vaksinasi atau terapi definitif untuk pasien Covid-19. “Kalau misalnya vaksinasi ini sudah meluas kemudian terapi sejenis sudah ada, maka plasma konvalesen tidak diperlukan seperti sekarang,” kata Leni. Untuk mendapatkan donor plasma sebetulnya tidak berbiaya, namun untuk pengolahan plasma secara umum di Indonesia biayanya berkisar Rp2 juta sampai dengan Rp2,5 juta. “Harga bervariasi di masing-masing UTD (Unit Transfusi Darah, red.), harga per kantong tergantung jenis dan jumlah pemeriksaan,” sambungnya.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI