Bicara soal merencanakan keuangan, pasti enggak jauh-jauh dari ngurusin yang namanya dana darurat. Posisinya yang krusial ditujukan sebagai fondasi yang bisa menopang keuangan keluarga, terlebih di masa-masa sulit dan tidak menentu. Namun, perlu diakui juga untuk mengumpulkan jumlah dana darurat yang ideal tidaklah mudah.
Apalagi, kalau pendapatan kita tidak tetap alias jumlahnya berubah-ubah. Duh, masih bisa enggak, ya terkumpul? Jangan pesimis, Sahabat NOVA. Dengan cara dan trik tepat, Anda tetap bisa mengumpulkan dana darurat untuk mencapai keamanan keuangan, meski pendapatan juga pengeluaran berubah-ubah. Yuk, simak caranya.
Ketahui Posisi. Meski terlihat lebih sulit dilakukan, peran dana darurat justru rasanya semakin penting bagi kita yang penghasilannya tidak pasti. Pasalnya, kita akan lebih sering berhadapan dengan kondisi-kondisi yang tak terkendali. Ya, tiba-tiba penghasilan menurun bahkan mungkin bisa sangat kecil. Sejatinya, besaran dana darurat setiap orang bisa jadi berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan pendapatan setiap bulannya. Biasanya tergantung dengan profil risiko kita. Idealnya, untuk kita yang masih single, dana darurat minimal 6 kali dari pendapatan atau pengeluaran.
Bagi kita yang sudah menikah dan belum punya anak besarnya 9 kali, dan bagi yang sudah menikah dan memiliki anak sebanyak 12 kali. Misalnya, pendapatan atau pengeluaran Anda Rp3 juta per bulan, maka amannya memiliki Rp36 juta sebagai tabungan darurat ketika sudah menikah dan memiliki anak. Kenapa, sih, banyak banget, ya, sampai 12 kali ?
