Kabar meninggalnya pasangan artis Vanessa Angel dan Febri Andriansyah alias Bibi akibat kecelakaan tunggal di Tol Jombang-Mojokerto menyisakan banyak kesedihan dan duka. Semenit lalu masih mengunggah video di media sosial, menit berikutnya sudah meninggalkan dunia. Sungguh, kematian adalah ketidakpastian yang pasti.
Di tengah rasa duka yang mendalam, dari kisah ini kita belajar, bahwa selalu ada risiko tak terduga yang mengancam jiwa kita setiap saat. Karena itu, memiliki asuransi jiwa menjadi sangat penting—terutama bila ada nyawa lain yang bergantung sepenuhnya pada kita. Sejatinya, asuransi jiwa penting untuk membantu mentransfer risiko dan mengantisipasi risiko-risiko finansial yang bisa timbul akibat kematian pencari nafkah. Sehingga, kebutuhan keluarga yang ditinggal bisa tetap terjamin.
Nah, karena sangat penting, jangan sampai salah memilih manfaat asuransi jiwa, ya. Kalau sampai salah pilih, bukannya perlindungan yang didapat, tapi kerugian. Biasanya ada empat kesalahan yang umum terjadi, yuk simak supaya Anda bisa menghindarinya saat sudah bulat membeli asuransi jiwa. Apa saja?
1. Tak Cermat Hitung Uang
Pertanggungan Karena tergiur premi yang murah, kadang kita asal ikutan tanpa menghitung perbandingan kebutuhan dan manfaat yang didapat. Jika asal, bukan tidak mungkin uang yang cair tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan finansial saat risiko terjadi. Jadi tidak optimal, kan, perlindungannya.
Lantas, bagaimana kita tahu jumlah yang pas? Dilansir dari Kompas.com, salah satu cara mudah untuk menghitungnya bisa dengan metode Human Life Value. UP (uang pertanggungan) dihitung berdasarkan rata-rata pendapatan setiap bulan, lalu diakumulasi dalam satu tahun, dan dikali dengan lamanya dana tersebut tersedia.
