Saat ancaman resesi benar-benar datang, menghemat adalah solusi paling cepat yang disarankan. Tapi, kalau selama ini sudah berhemat lalu sekarang diminta berhemat lagi, pasti jadi tambah sulit dan bikin pusing. Ya, menekan pengeluaran memang bukan hal mudah karena berhubungan dengan gaya hidup dan kebiasaan. Nah, agar tak makin tersiksa karena hanya diminta berhemat dengan menekan pengeluaran, solusi lainnya adalah berusaha menambah penghasilan.
Peluangnya banyak, kok di dunia yang modern dan serbadigital ini. Anda bisa menambah penghasilan dengan menjadi freelancer, bikin usaha kecil, atau bermain investasi. Tapi, bagaimana caranya? Pertama, kita bisa memperluas relasi dengan ikut komunitas. Baik komunitas di lingkungan profesional kerja, hobi, atau keagamaan. Biasanya, informasi mengenai pekerjaan paruh waktu dan lainnya sering dibagikan.
Kedua, aktif manfaatkan media sosial dengan mengikuti akun-akun profesional yang memberikan edukasi dan akses mengenai side hustle atau pekerjaan sampingan. Tapi kita sebaiknya mengecek dulu kesehatan finansial kita saat ingin mengambil pekerjaan tambahan. Kenapa? “Benar-benar kita harus cek dulu kesehatan keuangan supaya bisa terlihat arus kas kita, pemasukannya lebih banyak atau lebih sedikit daripada pengeluaran.
Kalau sudah jelas negatif, itu artinya pengeluaran besar mau tidak mau kita harus menambah pemasukan. Berapa nambahnya? Setiap orang pasti beda-beda, makanya financial checkup itu dicek berapa kurangnya,” ujar Tommy Hilman, CFP., Financial Planner dari Finante.id. Nah sekarang pertanyaannya, kalau sudah dapat dan punya penghasilan tambahan, baiknya dana masuk ke pos keuangan mana agar aman? Apakah harus ditabung semua?
