Selain untuk keuangan pribadi, ancaman resesi ekonomi juga jadi satu momok bagi kita yang menjalankan bisnis, baik bisnis yang sudah besar maupun bisnis skala rumahan. Bukan apa-apa, jika resesi benar datang, pertumbuhan ekonomi akan melambat dan daya beli masyarakat juga menurun. Jika daya beli menurun, maka bisa-bisa keuntungan usaha kita juga ikut menurun. Bahkan, mungkin sulit untuk dapat untung.
SSebagai pelaku usaha, mungkin kita akan mencari cara untuk mengakali agar produksi tetap berputar dan barang laku terjual. Misalnya, memilih memberikan diskon atau promo agar produk jualan kita menarik minat dan tetap bisa dijangkau para calon pelanggan. Tapi, apakah aman untuk keuangan bisnis untuk kasih promo di masa krisis?
Boleh, Asal… Menurut Tommy Hilman, CFP., Financial Planner dari Finante.id, memberikan promo atau diskon pada produk jualan kita di saat resesi, ya masih boleh-boleh saja. Hanya memang ada banyak faktor dan komponen lain yang harus kita pertimbangkan dalam memberi promo.
Sebagai langkah awal, kita harus tahu dulu dengan pasti harga pokok atau harga modal dari setiap produk kita. Serta memastikan berapa keuntungan yang ingin kita dapatkan (margin profit). Setelah tahu jumlah pasti dari harga modal dan keuntungan yang diinginkan, maka kita lanjut menentukan strategi promosi. Nah, promosi atau diskon ini perlu disiasati juga dengan strategi marketing yang baik. Ada dua contoh yang diberikan Tommy.
Pertama, anggaplah kita ingin dapat keuntungan tujuh persen dari harga jual yang sudah kita tentukan. Maka, ketika memberi diskon usahakan tidak melebihi tujuh persen itu. Kita bisa memberi diskon tiga persen dan mendapat untung empat persen. Meski keuntungan lebih kecil, akan berpengaruh baik pada perputaran produk karena mencoba menyesuaikan daya beli calon konsumen.
