Tampilkan di aplikasi

Buku Nuansa Cendekia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Mahir Bulu Tangkis

1 Pembaca
Rp 48.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 144.000 13%
Rp 41.600 /orang
Rp 124.800

5 Pembaca
Rp 240.000 20%
Rp 38.400 /orang
Rp 192.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Mengapa prestasi bulu tangkis Indonesia belakangan menyurut? Tentu banyak penyebabnya. Misalnya, kekuatan bulu tangkis sekarang sudah merata, tidak lagi didominasi Indonesia, Cina, Malaysia, Korea Selatan, dan Denmark. Negara-negara seperti Rusia, Jerman, Jepang, Vietnam, dan Thailand mampu menghasilkan pemain-pemain tangguh. Mungkin sistem pembinaan di negara kita sudah ketinggalan dari negara lain. Mungkin juga diperlukan terobosan dalam sistem pembinaan selama ini. Boleh jadi pembi- bitan perlu digencarkan lagi, di antaranya dengan cara memasukkan bulu tangkis ke kurikulum sekolah, mulai SD hingga SMA. Di sinilah buku ini diharapkan berperan, sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan (kembali) permainan bulu tangkis kepada masyarakat disertai dengan pengetahuan tentang bagaimana cara memainkannya, berikut teknik dan taktik yang diperlukan. Bacaan penting bagi Anda yang menyukai olahraga bulu tangkis

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Hermawan Aksan
Editor: Tim Nuansa

Penerbit: Nuansa Cendekia
ISBN: 9786023503834
Terbit: Maret 2016 , 147 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Mengapa prestasi bulu tangkis Indonesia belakangan menyurut? Tentu banyak penyebabnya. Misalnya, kekuatan bulu tangkis sekarang sudah merata, tidak lagi didominasi Indonesia, Cina, Malaysia, Korea Selatan, dan Denmark. Negara-negara seperti Rusia, Jerman, Jepang, Vietnam, dan Thailand mampu menghasilkan pemain-pemain tangguh. Mungkin sistem pembinaan di negara kita sudah ketinggalan dari negara lain. Mungkin juga diperlukan terobosan dalam sistem pembinaan selama ini. Boleh jadi pembi- bitan perlu digencarkan lagi, di antaranya dengan cara memasukkan bulu tangkis ke kurikulum sekolah, mulai SD hingga SMA. Di sinilah buku ini diharapkan berperan, sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan (kembali) permainan bulu tangkis kepada masyarakat disertai dengan pengetahuan tentang bagaimana cara memainkannya, berikut teknik dan taktik yang diperlukan. Bacaan penting bagi Anda yang menyukai olahraga bulu tangkis

Pendahuluan / Prolog

Pengantar
Menanti Lahirnya Lagi Para Pendekar

Pada paruh kedua tahun 1970-an, Indonesia memiliki tujuh pemain bulu tangkis yang ketangguhannya tidak diragukan lagi. Ketujuh pemain itu terdiri atas tiga pemain tunggal dan dua pasang ganda putra. Mereka adalah Rudy Hartono, Liem Swie King, Iie Sumirat, Christian Hadinata, Ade Chandra, Tjun Tjun, dan Johan Wahyudi.

Kalau kita meminjam judul sebuah film, mereka sangat pantas menyandang julukan The Magnificent Seven. Kita bisa juga menyebut mereka “Tujuh Pendekar Bulu Tangkis”. Dengan tujuh pendekar berilmu bulu tinggi ini, Indonesia benar-benar ditakuti di jagat bulu tangkis. Piala Thomas tahun 1976 dan 1979 menjadi bukti kedahsyatan prestasi mereka. Turnamen All England menjadi saksi lain betapa Rudy Hartono dan kawan-kawan berhasil mengharumkan nama bangsa di level dunia.

Setelah mereka mengundurkan diri, prestasi bulu tangkis putra Indonesia sempat agak meredup meskipun tetap menghasilkan sejumlah pendekar baru seperti Hastomo Arbi, Lius Pongoh, dan Icuk Sugiarto, serta ganda Kartono/Heryanto.

Era kejayaan Indonesia di jagat bulu tangkis kembali hadir pada 1990-an. Era ini ditandai dengan lahirnya banyak sekali pemain tunggal putra. Tujuh di antaranya layak dicatat di sini, yakni Hariyanto Arbi, Joko Suprianto, Alan Budikusumah, Hermawan Susanto, Ardi B. Wiranata, Fung Permadi, dan Bambang Supriyanto. Seperti di era Rudy Hartono dan kawan-kawan, mereka layak mendapat julukan The Magnificent Seven karena bergantian menjadi juara di berbagai ajang. Begitu banyaknya pemain tunggal saat itu, karena kalah bersaing, sampai-sampai banyak yang memutuskan hijrah ke luar negeri atau beralih menjadi pemain ganda.

Di sektor ganda putra, muncul pasangan tangguh Eddy Hartono/Rudy Gunawan, Ricky Subagja/Rexy Mainaky, diikuti Candra Wijaya/Sigit Budiarto dan seterusnya. Di tangan mereka, tim putra Indonesia meraih Piala Thomas lima kali berturut-turut, mulai 1994 hingga 2002.

Sayang setelah itu dominasi Indonesia menyurut lagi. Meskipun sejumlah pemain masih bisa mempersembahkan gelar juara di nomor perseorangan, dominasi sudah berpindah ke negara lain.

Sektor putri pernah beberapa kali meraih Piala Uber, lambang supremasi beregu putri, meskipun boleh dikatakan belum pernah benar-benar dominan.

Indonesia sempat berjaya melalui Susy Susanti dan kawan-kawan. Tapi kejayaan mereka lekas surut dan belum juga muncul penerusnya.

Mengapa dominasi bulu tangkis Indonesia belakangan menyurut? Tentu banyak penyebabnya. Misalnya, kekuatan bulu tangkis sekarang sudah merata, tidak lagi didominasi Indonesia, Cina, Malaysia, Korea Selatan, dan Denmark. Negara-negara seperti Rusia, Jerman, Jepang, Vietnam, dan Thailand mampu menghasilkan pemain-pemain tangguh.

Mungkin sistem pembinaan di negara kita sudah ketinggalan dari negara lain. Mungkin juga diperlukan terobosan dalam sistem pembinaan selama ini. Boleh jadi pembibitan perlu digencarkan lagi, di antaranya dengan cara memasukkan bulu tangkis ke kurikulum sekolah, mulai SD hingga SMA.

Di sinilah buku ini diharapkan berperan sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan (kembali) permainan bulu tangkis kepada masyarakat disertai dengan pengetahuan tentang bagaimana cara memainkannya, berikut teknik dan taktik yang diperlukan.

Daftar Isi

Sampul
Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Memperkenalkan Bulu Tangkis
     Sejak Lima Abad SM
     Masuk Olimpiade
     Indonesia Disegani
Bab 2 Aturan Pertandingan
     Lapangan
     Perlengkapan
     Sistem Perhitungan
Bab 3 Teknik Dasar
     Cara Memegang Raket (Grip)
     Cara Memegang Raket Forehand (Forehand Grip)
     Cara Memegang Raket Backhand
     Kesalahan yang Biasa Terjadi
     Pentingnya Pemanasan
     Memulai Latihan
     Footwork
     Sikap dan Posisi
     Servis (Service)
     Underhand (Pukulan dari Bawah)
     Overhead Clear/Lob
     Pukulan Round The Head
     Smash
     Dropshot (Pukulan Potong)
     Netting
     Return Smash
     Backhand Overhead
     Drive
Bab 4 Pelatihan Fisik untuk  Pebulu Tangkis
     Sistem Pelatihan Fisik Umum
     Sistem Pelatihan Fisik Khusus
Bab 5 Mengembangkan Permainan
     Latihan Tunggal
     Berlatih dengan Rekan
Bab 6 Taktik Permainan
     Tunggal
     Ganda
     Ganda Campuran
     Meniru Para Bintang
Bab 7 Badmini
Bab 8 Makanan Sehat  Atlet Bulu Tangkis
     Persiapan Pertandingan
     Pengaturan Makan Saat Tanding
     Pengaturan Waktu Makan
     Pengaturan Makan Setelah Pertandingan
Bab 9 Menjaga Sportivitas
Lampiran
Daftar Pustaka
Indeks
Bookmark
Tentang Penulis